DPR Indonesia bertemu dengan Parlemen Uzbekistan untuk membahas kerjasama masa depan

Jakarta (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR) melakukan pertemuan dengan Parlemen Uzbek, Oliy Majlis, di Tashkent, dari 11 hingga 14 September untuk membahas kerja sama masa depan di bawah pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Ketua Kelompok Kerja Sama Bilateral Indonesia DPR Edhie Baskoro Yudhoyono menekankan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden, Indonesia tetap berkomitmen untuk mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa pemerintahan baru akan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang adil, sambil memastikan bahwa semua elemen masyarakat mendapat manfaat dan menjaga lingkungan yang sehat, cerdas, dan makmur untuk generasi mendatang,” kata Ibas, julukan Yudhoyono, pada hari Minggu.

Mengucapkan rasa terima kasih atas kesempatan bertemu Parlemen Uzbek di tengah kesibukan mereka mempersiapkan pemilihan legislatif, ia menyampaikan keyakinan bahwa pemilihan Uzbek yang akan datang akan menjadi momen penting untuk membentuk jalan menuju kemakmuran yang lebih besar.

“Kami berharap kerja sama antara negara kita, DPR Indonesia dan Uzbekistan, akan terus harmonis dan lebih dekat menuju tujuan bersama kemakmuran, kesetaraan, dan keberlanjutan,” katanya.

Menurut Ibas, Uzbekistan adalah mitra perdagangan strategis bagi Indonesia. Uzbekistan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan telah memainkan peran penting dalam memajukan wilayah terintegrasi.

Dia mengakui bahwa kepemimpinan Uzbekistan di wilayah Asia Tengah telah memulai banyak proyek yang dimaksudkan untuk mempromosikan konektivitas dan integrasi regional melalui inisiatif trans-regional.

“Ini menunjukkan posisi Uzbekistan sebagai pemimpin kunci di wilayah itu, berkontribusi secara signifikan pada stabilitas dan pengembangan wilayah secara keseluruhan,” kata Ibas.

Di sisi lain, Ibas mengatakan bahwa Indonesia – sebagai negara terpadat keempat di dunia dan ekonomi terbesar di ASEAN – menawarkan pertumbuhan yang luas dan memiliki pasar konsumen yang strategis.

MEMBACA  Ribuan Sukarelawan NAGA Mendukung Ganjar-Mahfud

Selain itu, lanjutnya, Indonesia diproyeksikan akan menambah lebih dari 75 juta orang ke kelas menengah pada tahun 2030. Dengan kelas menengah sebanyak 130 juta orang, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pasar besar.

Indonesia juga berperan sebagai gerbang menuju wilayah ASEAN dan bertindak sebagai pusat pasar regional dan internasional.

“Dengan 35 perjanjian perdagangan, termasuk perjanjian perdagangan kemitraan ekonomi komprehensif regional terbesar yang mencakup ekonomi utama seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Australia – Indonesia memainkan peran penting dalam perdagangan global,” katanya.

Ibas juga mengapresiasi peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan dalam bidang pariwisata, transportasi, serta pendidikan dan budaya. Dia mengatakan bahwa kerja sama bilateral antara kedua negara harus terus ditingkatkan.

Dia juga meminta dukungan penuh dari Uzbekistan untuk kemerdekaan rakyat Palestina. Dia mengatakan bahwa baik Indonesia maupun Uzbekistan harus terus membantu rakyat Palestina, termasuk memberikan dukungan politik dan kemanusiaan.

“Kita harus terus berjuang untuk kebenaran dan keadilan bagi hak-hak dan kemanusiaan. Posisi ini tidak akan berubah di masa depan, sampai kita melihat hak-hak rakyat Palestina terpenuhi dan kita melihat kemerdekaan Palestina,” paparnya.

Pada kesempatan tersebut, Ibas dan anggota DPR lainnya mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Kelompok Persahabatan Uzbekistan-Indonesia, Erkin Salikhov.

Dari pihak Indonesia, pertemuan juga dihadiri Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Putu Supadma Rudana serta delegasi lain termasuk Hinca LP Pandjaitan, I Komang Koheri, Bahtra, Agung Budi Santoso, Dimyati Natakusumah, Hamid Noor Yasin Sturman Panjaitan, Lasmi Indaryani, Irwan, dan Andi Akmal Pasluddin, Rezka Oktoberia, Hanna Gayatri, dan Muhamad Arwani Thomafi.

Sementara itu, dari pihak Uzbekistan, Wakil Ketua Uzbekistan Zukhra Ibragimova, Tojiev Odiljon, Khayrillo Gapporov, Dilorom Fayzieva serta Ketua Komite Hubungan Internasional Nuriddin Sultonov dan anggota parlemen Islom Khushvaktov dan Odina Otakhonova menghadiri pertemuan tersebut.

MEMBACA  PAN Mendapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Penting! PAN diberi banyak kursi menteri, Prabowo: Penting untuk bergabung!

Translator: Fath Putra Mulya, Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024