Jakarta (ANTARA) – Menteri Kehutanan Indonesia, Raja Juli Antoni, menyatakan pada Kamis bahwa program perhutanan sosial negara telah menjadi strategi utama untuk memajukan keadilan ekologi dan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan pedesaan, dan menjaga hutan.
“Bagi kami, perhutanan sosial adalah gerakan bersama untuk memastikan akses yang adil dalam pengelolaan hutan, membuka peluang ekonomi yang nyata, serta melestarikan hutan untuk generasi-generasi mendatang,” ujar Antoni dalam sebuah pernyataan dari Jakarta.
Program ini memungkinkan masyarakat yang tinggal di dekat hutan untuk mengajukan hak kelola dan mengolah lahan dengan metode yang berkelanjutan bagi lingkungan.
Antoni mengatakan inisiatif ini telah memberikan akses ke lebih dari satu juta rumah tangga, mendukung tumbuhnya 15.852 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), dan menghasilkan nilai ekonomi hingga Rp4 triliun (sekitar US$240 juta).
Dia menambahkan bahwa pemerintah menargetkan pengakuan terhadap 1,4 juta hektar hutan adat pada tahun 2029, guna memperkuat perlindungan hukum bagi masyarakat adat, yang disebutnya sebagai “penjaga terbaik hutan.”
Kementerian, katanya, memprioritaskan percepatan penerbitan izin, dukungan intensif untuk KUPS, serta peningkatan akses pasar dan pembiayaan bagi usaha kehutanan yang dijalankan masyarakat.
Langkah prioritas lain mencakup digitalisasi layanan, memperketat perlindungan terhadap perambahan liar, dan memperluas kerja sama dengan pemerintah daerah, perusahaan swasta, serta kelompok masyarakat sipil.
Upaya-upaya ini, menurutnya, dirancang untuk menjadikan perhutanan sosial sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi hijau di daerah pedesaan dan alat penting untuk menekan deforestasi serta memenuhi target iklim nasional.
“Perhutanan sosial adalah elemen kunci dalam diplomasi Indonesia sebagai pemilik hutan tropis terbesar ketiga di dunia,” ujarnya.
Antoni menambahkan bahwa pendekatan berbasis masyarakat ini telah memperkuat posisi Indonesia di forum global, termasuk dalam pembahasan tujuan pembangunan berkelanjutan, pengurangan emisi, dan aksi iklim yang lebih luas.