Diplomasi Kesehatan Membantu Menjamin Lebih dari 516 Juta Vaksin COVID-19: Menteri Luar Negeri

Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan pada hari Senin bahwa Indonesia telah mengamankan lebih dari 516 juta dosis vaksin COVID-19 melalui saluran diplomatik untuk memenuhi kebutuhan domestik selama pandemi pada tahun 2020-2022.

Saat mengeluarkan “Pernyataan Tahunan 2024 Menteri Luar Negeri” di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, ia mencatat bahwa 26 persen dosis vaksin adalah hibah yang diperoleh melalui kerja sama internasional.

“Tahun 2020-2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi dunia karena pandemi COVID-19. Diplomasi Indonesia telah berada di garis depan dalam mengamankan lebih dari 516 juta dosis vaksin untuk kebutuhan domestik,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Indonesia mendapat pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganan COVID-19. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara terbaik dalam penanganan pandemi.

Menurut Marsudi, Indonesia terus berupaya memastikan akses vaksin yang adil bagi negara-negara berkembang, terutama setelah terpilih sebagai salah satu ketua kelompok Komitmen Pasar Maju COVAX (AMC) pada tahun 2021.

Kelompok ini dibentuk untuk menjadi jembatan antara negara-negara yang membutuhkan bantuan vaksin dengan para donor dan mitra terkait. Tujuannya adalah memastikan akses yang adil ke vaksin COVID-19 bagi negara-negara berkembang yang mungkin menghadapi kesulitan untuk mendapatkannya.

Menteri ini menekankan bahwa fasilitas COVAX telah mendistribusikan 1,97 miliar dosis vaksin ke 146 negara sejauh ini.

Selanjutnya, katanya, diplomasi kesehatan Indonesia dalam sembilan tahun terakhir telah mendukung penguatan ketahanan kesehatan melalui sejumlah inisiatif konkret.

Inisiatif-inisiatif tersebut termasuk peluncuran vaksin COVID-19 buatan dalam negeri, IndoVac, melalui kerja sama antara perusahaan farmasi milik negara Bio Farma dan Baylor College of Medicine di Amerika Serikat, serta penguatan mekanisme kesehatan ASEAN.

MEMBACA  Otomatisasi Rote sudah ketinggalan zaman: Kecerdasan Buatan mendorong lebih banyak kecerdasan ke dalam pengembangan perangkat lunak

Inisiatif-inisiatif tersebut juga mencakup peluncuran Dana Pandemi selama Kepresidenan Indonesia di G20, inisiasi Perjanjian Pandemi untuk memperkuat mekanisme kesehatan global, serta pemilihan Indonesia oleh WHO sebagai salah satu pusat produksi vaksin mRNA di wilayah tersebut.

Berita terkait: Vaksin COVID-19 gratis masih disediakan untuk dua kelompok rentan
Berita terkait: Warga Jakarta harus tetap waspada di tengah tren peningkatan kasus COVID-19
Berita terkait: Jakarta menerapkan vaksinasi COVID-19 berbayar mulai 1 Januari

Penerjemah: Shofi Ayudiana, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024