Sebagai respons terhadap pengiriman balon-balon tersebut, Korsel memulai kembali siaran propaganda melalui pengeras suara setelah berakhir enam tahun yang lalu.
Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) Kolonel Lee Sung-jun mengatakan bahwa balon berisi kertas bekas dan plastik yang dikirim oleh Korut gagal mencapai Korea Selatan karena angin bertiup ke arah timur dan sekitar 50 balon ditemukan melintasi perbatasan.
Lee menyampaikan bahwa hingga pukul 8.30 pagi waktu setempat tidak ada balon tambahan yang terdeteksi melayang di udara, namun jumlah balon yang jatuh di Korea Selatan diperkirakan akan meningkat karena pihak militer terus menerima laporan mengenai hal tersebut.
Peluncuran balon pengangkut sampah pada Minggu tersebut merupakan aksi pengiriman terbaru balon oleh Korea Utara yang dimulai pada 28 Mei sebagai respons balas dendam terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dilakukan oleh para aktivis di Korea Selatan.
Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 1.600 balon pengangkut sampah sejauh ini. Peluncuran balon terbaru terjadi beberapa jam setelah Korea Selatan melanjutkan siaran propaganda melalui pengeras suara di wilayah perbatasan.
Aksi propaganda tersebut mengutuk upaya Korea Utara untuk menimbulkan kekhawatiran publik sebagai hal yang tidak dapat diterima dan berjanji untuk mengambil “tindakan yang sesuai.”
Lee mengatakan militer tidak mendeteksi adanya aktivitas militer Korea Utara yang tidak biasa setelah siaran tersebut yang berlangsung sekitar dua jam dari jam 5 sore.
Korea Utara kembali mengirim 310 balon pengangkut sampah ke arah Korea Selatan akhir pekan lalu. Namun, serangan terbaru
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News