Dari Liga Inggris ke Bandung FC, Bangkrut, dan Hampir Bunuh Diri: Kisah Pilu Lee Hendrie

Minggu, 29 Juni 2025 – 00:04 WIB

Jakarta, VIVA – Nama Lee Hendrie sempet jadi sorotan publik sepak bola Indonesia waktu dia gabung sama Bandung FC di musim 2011 di Indonesia Premier League (IPL). Tapi, di balik pindahnya ke Asia, ada kisah sedih yang nunjukin sisi gelap sepak bola profesional: bangkrut, depresi, sampe nyoba bunuh diri.

Baca Juga:
Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Pertama Timnas Indonesia di Premier League?

Masa Jaya di Aston Villa

Lee Hendrie adalah produk akademi Aston Villa dan jadi gelandang andalan klub itu di akhir 1990-an sampe pertengahan 2000-an. Dia pernah jua main buat timnas Inggris. Saat masih jaya, gajinya sampe £30.000 per minggu dan hartanya ditaksir £10 juta.

Baca Juga:
Membanggakan, Kapten Timnas Indonesia Jadi Incaran Klub Premier League dan Serie A

Tapi, hidup mewah itu nggak bertahan lama.

Hidup Mulai Hancur

Setelah tinggalin Inggris dan main di klub kecil termasuk Bandung FC, kondisi keuangannya memburuk. Januari 2012, dia resmi bangkrut sama pajak Inggris, HM Revenue & Customs. Rumahnya disita, termasuk rumah ibunya. Di acara Harry’s Heroes di ITV, Hendrie cerita kalau itu jadi titik terkelam hidupnya.

Baca Juga:
Garnacho Resmi Pakai Seragam Aston Villa

Kutipan Sedih: Nyoba Bunuh Diri Berkali-kali

Ngobrol sama Paul Merson, sesama mantan pemain yang pernah alami krisis serupa, Hendrie nangis sambil bilang dia nyoba bunuh diri 5-6 kali.

“Aku jatuh ke depresi berat… Akhirnya bangkrut, rumah disita, rumah ibu jua disita, itu benar-benar menghancurkan aku… Aku mabuk dan nyoba bunuh diri. Aku bangun pake alat bantu hidup… Terus aku coba lagi.”

Ceritanya bikin banyak orang kaget. Hidup glamor pesepakbola ternyata bisa berubah jadi mimpi buruk dalam sekejap.

MEMBACA  Disahkan Prabowo, RUU KUHAP Resmi Menjadi Undang-Undang

Hidup Setelah Trauma

Sejak insiden itu, Hendrie dapat perawatan mental. Dia minum obat antidepresan dan berusaha hidup normal. Dia ngaku, sampai sekarang, bangun tidur aja udah susah.

Keterbukaannya dianggap berani dan inspiratif. Banyak fans dan publik Inggris kasih dukungan setelah tayangan itu.

Pelajaran dari Kisah Lee Hendrie

Cerita Hendrie nunjukin bahwa sukses di lapangan nggak jamin ketenangan di luar lapangan. Banyak pemain yang alami tekanan finansial, sosial, dan mental setelah pensiun. Sayangnya, ini sering nggak dapat perhatian dari klub atau federasi.

Paul Merson, yang pernah kecanduan alkohol dan judi, tekankan pentingnya bahas kesehatan mental di sepak bola.

Pesan Penting buat Semua

Kisah Lee Hendrie bukan cuma soal pesepakbola yang bangkrut. Ini pengingat buat lebih peduli sama kesehatan mental, terutama di dunia olahraga yang penuh tekanan.

Buat yang lagi alami tekanan mental atau pikiran bunuh diri, bantuan tersedia. Di Indonesia, ada Kemenkes RI Hotline Kesehatan Jiwa (119 ext. 8) atau Into The Light Indonesia yang siap bantu.

Halaman Selanjutnya
Kutipan Menyayat Hati: Upaya Bunuh Diri Berulang Kali