Daftar 11 Negara yang Saat Ini Resmi dan Diprediksi Akan Terlibat Perang, Dengan Tambahan 2 Negara Islam yang Baru

VIVA Dunia – Tahun 2024 dimulai dengan banyaknya serangan, baik militer maupun verbal, antara negara satu dengan negara lain. Dalam bayang-bayang kekacauan tersebut, negara-negara ini terperangkap dalam konflik yang mengganggu kedamaian dan stabilitas. Perang-perang ini telah menyebabkan luka yang dalam dalam sosial, ekonomi, dan politik, yang menjadi tantangan besar bagi upaya pemulihan dan perdamaian. Termasuk di antara negara-negara yang terlibat adalah Palestina (oleh Hamas) dan Israel. Berikut adalah daftar negara-negara lain yang sedang terlibat dalam konflik saat ini.

Palestina-Israel (Hamas)
Perang utama yang menarik perhatian dunia adalah konflik antara Hamas dari Palestina dan Israel. Perang besar ini dimulai pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan serangan massal terhadap Israel. Setelah serangan tersebut, Israel terus melakukan serangan terhadap warga Palestina di Gaza, bahkan menargetkan anak-anak dan wanita. Serangan ini dianggap sebagai “genosida”. Israel melanggar perjanjian perang yang dibuat oleh PBB dengan menyerang rumah, sekolah, tempat ibadah, dan bahkan rumah sakit. Di seluruh dunia, dilakukan aksi solidaritas untuk Palestina, dengan jutaan orang turun ke jalan untuk menuntut gencatan senjata dan mengkritik Israel. Bahkan ada gerakan boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel di seluruh dunia. Meskipun kedua belah pihak sempat mencapai gencatan senjata dengan pertukaran tawanan, Israel kembali melancarkan serangan brutal terhadap Gaza. Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, setelah 100 hari perang berlangsung, pemerintah Palestina melaporkan bahwa lebih dari 24.000 warga Palestina tewas di daerah Gaza. Sebagai respons, Afrika Selatan telah mengajukan gugatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida, dan mendapat dukungan dari beberapa negara lainnya.

Rusia-Ukraina
Konflik antara Rusia dan Ukraina adalah konflik internasional yang masih berlanjut. Konflik ini dimulai pada bulan Februari 2014 setelah Revolusi Martabat Ukraina. Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina dan mendukung separatis pro-Rusia yang melawan militer Ukraina di perang Donbas. Invasi ini adalah serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II. Konflik ini diperkirakan telah menyebabkan puluhan ribu korban sipil di Ukraina dan ratusan ribu korban militer. Pada Juni 2022, di bawah komando Presiden Vladimir Putin, pasukan Rusia menduduki sekitar 20% wilayah Ukraina. Lebih dari 8 juta warga Ukraina menjadi pengungsi internal dan lebih dari 8,2 juta orang meninggalkan negara tersebut, menciptakan krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Kerusakan lingkungan yang luas akibat perang ini juga berkontribusi pada krisis pangan global. Sebelum invasi, pasukan Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina sementara pejabat Rusia membantah adanya rencana serangan. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” untuk mendukung republik-republik separatis yang didukung Rusia, Donetsk dan Luhansk. Serangan udara dan invasi darat dilancarkan oleh Rusia, mengarah ke Kiev, Krimea, dan Donbas. Ukraina memberlakukan darurat militer, mobilisasi umum, dan memut

MEMBACA  Independensi Bank Sentral - Pentingnya dan Tantangannya