Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah memberikan bantuan tunai dan beasiswa kepada 163 korban terorisme sepanjang tahun 2025.
Kepala BNPT Eddy Hartono di Jakarta, Selasa, menekankan bahwa bantuan ini mencerminkan komitmen lembaganya untuk menunjukkan bahwa pemerintah berpihak pada korban.
Dia menjelaskan mekanismenya, bantuan diberikan melalui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) atau dengan berkolaborasi bersama perusahaan, termasuk BUMN, lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam acara Pernyataan Pers Akhir Tahun dan Perkembangan Tren Terorisme di Indonesia 2025, dia menerangkan bahwa bantuan diberikan karena beberapa korban mengalami cedera permanen dan memerlukan dana untuk pengobatan mereka yang berkelanjutan.
Selain bantuan, Hartono menegaskan BNPT telah memenuhi hak korban dengan mengidentifikasi mereka yang terdampak aksi terorisme masa lalu di 12 provinsi dan menerbitkan 80 sertifikat Status Korban Terorisme, sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 103.
Berdasarkan putusan tersebut, batas waktu bagi korban terorisme masa lalu untuk mengajukan kompensasi diperpanjang dari 5 menjadi 10 tahun.
“Kami diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi ulang korban yang belum mendapat dukungan rehabilitasi. Kami terus mengumpulkan datanya,” ujarnya.
BNPT menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan perlindungan dan pemulihan penyintas terorisme. Ini berpusat pada lima pilar utama, termasuk memenuhi target identifikasi korban sebelum batas waktu 2028 yang ditetapkan MK.
Pilar lainnya adalah digitalisasi layanan dan sistem pengumpulan data korban; memperkuat jaringan layanan medis, psikologis, dan psikososial; meningkatkan kualitas dukungan psikologis dan psikososial; serta berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk membentuk standar nasional layanan pemulihan korban terorisme.
Berita terkait: Indonesia’s BNPT flags over 21,000 radical online contents in 2025
Berita terkait: Counterterrorism Agency warns of radicalization through online games
Berita terkait: BNPT records 6,402 radicalism and terrorism contents by August
Penerjemah: Agatha Olivia, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025