Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pemerintah provinsi Jakarta sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menangani masalah narkoba di Jakarta selama pertemuan di ibu kota pada hari Jumat.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNN Marthinus Hukom dan Gubernur Jakarta Pramono Anung menekankan pentingnya menggunakan pendekatan komprehensif dan kolaboratif untuk menangani masalah tersebut.
“Jakarta saat ini merupakan pusat peredaran narkoba ilegal, dengan tingkat prevalensi pengguna sebesar 3,3 persen, atau setara dengan 132 ribu orang,” ujar Hukom dalam pertemuan tersebut, seperti yang dilansir dalam pernyataan yang dirilis di sini pada hari Sabtu.
Ia juga menyoroti kondisi sosial di daerah padat penduduk di Jakarta, yang seringkali menjadi tempat peredaran narkoba ilegal.
Kepala BNN Jakarta, Nurhadi Yuwono, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dan pemetaan, terdapat 112 wilayah rawan narkoba di provinsi tersebut.
Sebagai bagian dari langkah-langkah penanganan, empat klinik diketahui telah memberikan layanan rehabilitasi kepada 1.150 pengguna narkoba di provinsi tersebut hingga saat ini.
Klinik-klinik tersebut juga telah melaksanakan beberapa program seperti deklarasi anti-narkoba, layanan sosial, penyiaran informasi, dan program intervensi berbasis masyarakat.
Anung menyatakan apresiasinya dan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil oleh BNN dan BNN Jakarta. Ia menegaskan bahwa ia akan melibatkan puskesmas di Jakarta untuk memberikan layanan rehabilitasi rawat jalan kepada pengguna narkoba, yang ia gambarkan sebagai korban dari para tuan narkoba dan pengedar.
Ia juga menekankan pentingnya deteksi dini penyalahgunaan narkoba, dengan merencanakan melibatkan masyarakat, termasuk organisasi pemuda, dalam upaya pencegahan.
Pertemuan hari Jumat tersebut diadakan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap di provinsi Jakarta.
Dengan komitmen kuat dari kedua belah pihak, diharapkan upaya pemberantasan narkoba di provinsi tersebut tidak hanya membantu mengurangi prevalensi penyalahgunaan narkoba, tetapi juga mengatasi akar permasalahan sosial yang cenderung memicu peredaran narkoba ilegal.
Berita terkait: Patroli perbatasan TNI temukan ladang ganja dekat perbatasan Papua
Berita terkait: Pemberantasan narkoba: Beralih dari penahanan ke rehabilitasi
Berita terkait: BNN memimpin dalam memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba
Translator: Agatha Olivia, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025