Kamis, 26 Juni 2025 – 00:21 WIB
Jakarta, VIVA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan, transformasi digital BNI bukan cuma tentang adopsi teknologi. Tapi juga fokus pada peningkatan pengalaman nasabah yang lebih personal, relevan, dan berkelanjutan.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyatakan, hal ini terbukti dalam memperkuat struktur pendanaan lewat percepatan transformasi digital. Strategi ini efektif dorong efisiensi layanan sekaligus perluas basis Current Account Saving Account (CASA), terutama di tengah fluktuasi suku bunga dan tekanan ekonomi global.
“Transformasi digital kami gak cuma fokus ke teknologi, tapi juga ciptakan pengalaman nasabah yang lebih personal dan tahan lama,” kata Okki dalam keterangannya, Rabu 25 Juni 2025.
Salah satu inovasi utama BNI di bidang digital adalah aplikasi perbankan digital wondr by BNI, yang catat pertumbuhan pesat baik dari jumlah pengguna maupun volume transaksi.
Per Maret 2025, total pengguna digital banking BNI capai 24,4 juta, naik 53,8% dibanding tahun sebelumnya. Nilai transaksi juga melonjak jadi Rp764,3 triliun (year-on-year).
“Kami terus kembangkan fitur baru di wondr by BNI biar pengguna punya alasan kuat untuk tetap setia,” tambah Okki.
Peningkatan pengguna dan transaksi ini juga berdampak langsung pada pertumbuhan dana tabungan BNI yang naik 10,2% YoY, perkuat struktur CASA dan jaga biaya dana tetap efisien.
Di kuartal I-2025, transaksi digital BNI capai 501 juta, naik dari 318 juta di kuartal I-2024. Sebanyak 283 juta transaksi berasal dari BNI Mobile Banking dan 218 juta dari wondr by BNI.
“Frekuensi transaksi tinggi di kanal digital bikin likuiditas lebih stabil dan efisien, sehingga perkuat struktur CASA kami,” jelas Okki.
Transformasi digital BNI juga menyasar nasabah korporasi lewat platform BNIdirect. Per Maret 2025, pengguna BNIdirect tumbuh 7,2% YoY jadi 188.000, dengan total transaksi naik 16,4% jadi 337 juta. Kontribusi platform ini turut tingkatkan saldo rekening giro sebesar 3,4% dan perbaiki cost of fund sebesar 20 basis poin.
“Kami yakin transformasi digital menyeluruh, baik untuk nasabah ritel maupun korporasi, jadi kunci utama jaga efisiensi dan daya saing jangka panjang,” tegas Okki.
Dengan strategi digital terintegrasi, BNI tidak hanya perkuat hubungan dengan nasabah, tapi juga buktikan ketahanannya hadapi tantangan ekonomi, sekaligus jaga kinerja pendanaan tetap solid dan berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya