BMKG: Indonesia Unlikely to be Affected by Japan Tsunami Warning

Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gempa bumi dengan magnitudo awal 7,6 yang melanda Jepang tengah pada hari Senin tidak mungkin akan berdampak pada wilayah pantai Indonesia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan bahwa gempa bumi dahsyat yang terjadi sekitar pukul 14.10 waktu setempat dan pusatnya berada di Prefektur Ishikawa dengan kedalaman 45 kilometer, mendorong Jepang untuk mengeluarkan peringatan tsunami.

Namun, berdasarkan analisis pemodelan tsunami, gempa bumi tersebut tidak mungkin memicu tsunami di wilayah pantai Indonesia dan negara-negara lain di kawasan Samudra Hindia, katanya di sini pada hari Senin.

Otoritas Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah pantai barat negara tersebut, katanya, menambahkan bahwa tinggi gelombang tsunami diprediksi akan mencapai antara 20 sentimeter hingga 5 meter.

Tinggi gelombang tsunami potensial di daerah Nato di Prefektur Ishikawa bisa mencapai 5 meter, sementara gelombang tsunami potensial di wilayah pantai seperti Prefektur Yamaga dan Niigata bisa mencapai 3 meter, katanya.

Meskipun tidak ada peringatan tsunami untuk wilayah pantai Indonesia menyusul gempa di Jepang, masyarakat harus tetap waspada dan mengabaikan informasi yang tidak berdasar, kata Daryono.

Mengingat dampak bencana tersebut, Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo dan Konsulat Jenderal Indonesia di Osaka telah mengimbau warga Indonesia yang tinggal di wilayah terdampak gempa di Jepang untuk tetap waspada.

Menurut kedutaan, masyarakat harus tetap berhati-hati karena otoritas Jepang belum mencabut peringatan gempa susulan dan tsunami menyusul gempa dahsyat tersebut.

Berdasarkan sistem pelaporan diri kedutaan untuk warga negara Indonesia, setidaknya 3.791 orang Indonesia saat ini tinggal di prefektur Ishikawa, Toyama, dan Niigata yang terkena dampak gempa.

MEMBACA  Dia Mendorong Saya untuk Menerima Mandat Rakyat

Demi alasan keamanan, warga Indonesia yang tinggal di prefektur terdampak harus terus memantau informasi dan petunjuk dari otoritas setempat, kata kedutaan dalam pernyataan tertulisnya.

Getaran dari gempa hari Senin dapat dirasakan hingga ke Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita.

Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk beberapa wilayah, kata kedutaan, menambahkan bahwa petugas di kedutaan dan konsulat jenderal sedang berkoordinasi dengan otoritas Jepang.

Mereka juga telah menghubungi anggota masyarakat Indonesia di prefektur terdampak, mendorong mereka untuk pindah ke tempat yang lebih aman, dan meluncurkan hotlines +818035068612 (Kedutaan Besar Indonesia) dan +818031131003 (Konsulat Jenderal Indonesia di Osaka) untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Berita terkait: Gempa Jepang: Warga Indonesia di wilayah terdampak diminta tetap waspada

Berita terkait: BRIN mengembangkan pemodelan animasi 3D untuk tsunami