Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) Indonesia berkomitmen untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat dalam mendistribusikan makanan di bawah program Makanan Bergizi Gratis (MBG), dengan tujuan mencegah kasus kontaminasi atau keracunan makanan di masa depan.
“Sebagai bagian dari upaya korektif dan preventif kami, BGN akan segera memperketat prosedur distribusi. Langkah pertama adalah meningkatkan protokol keamanan selama transportasi makanan dari dapur ke sekolah,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu.
Beliau menjelaskan bahwa langkah kedua melibatkan pengurangan waktu distribusi maksimum untuk memastikan makanan tetap aman dan layak dikonsumsi setelah tiba.
Ini akan diikuti oleh langkah ketiga: menerapkan protokol penanganan makanan yang lebih ketat di sekolah untuk memastikan penyimpanan yang tepat sebelum dikonsumsi.
Untuk langkah keempat, Hindayana menyatakan bahwa BGN akan menetapkan jendela waktu tetap antara pengiriman dan konsumsi untuk meminimalkan risiko kesehatan.
Langkah kelima memperkenalkan uji organoleptik yang wajib – metode evaluasi makanan menggunakan indera manusia – sebelum makanan didistribusikan.
Langkah-langkah yang ditingkatkan ini mengikuti kasus keracunan makanan terkini yang terkait dengan program MBG, yang dilaporkan telah memengaruhi 367 siswa dari sekolah dasar dan menengah di Kota Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat.
Mengenai kejadian-kejadian ini, kepala BGN mendesak masyarakat untuk menunggu hasil investigasi lembaga tersebut dan berjanji untuk memberikan transparansi penuh.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Oleh karena itu, kami meminta orang-orang untuk tetap tenang dan menunggu hasil dari penyelidikan kami. BGN akan terus memberikan informasi dengan cara yang terbuka dan bertanggung jawab,” katanya.
Beliau juga menegaskan komitmen BGN untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa program MBG memenuhi misi intinya untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak di seluruh Indonesia.
Terjemahan: Lintang B, Tegar Nurfitra
Penyunting: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025