Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa optimis Provinsi Bengkulu bisa meningkatkan pariwisata di wilayahnya, setelah ada kenaikan signifikan jumlah kunjungan ke Festival Tabut 2025.
Data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu mencatat pengunjung Festival Tabut 2025 mencapai 206.217 orang, baik turis lokal maupun asing, naik dari 132.898 orang tahun sebelumnya.
“Ini menunjukkan tren sangat positif dan juga memberi kami optimisme bahwa kinerja pariwisata Bengkulu akan terus membaik,” kata Puspa dalam pernyataan resminya, Minggu.
Secara ekonomi, Festival Tabut 2025 diperkirakan menghasilkan sekitar Rp21 miliar (sekitar US$1,29 juta). Angka itu mencerminkan transaksi langsung dari penjualan barang dan jasa, termasuk dorongan besar bagi UMKM lokal untuk terlibat dalam acara ini.
Namun, analisis dampak ekonomi Festival Tabut 2024 masih menunjukkan potensi jauh lebih besar.
Aktivitas tahun 2024 mencatat produksi barang dan jasa hingga Rp256,1 miliar (sekitar US$15,8 juta), dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp238,2 miliar (sekitar US$14,6 juta).
Secara total, festival tahun lalu menghasilkan nilai ekonomi sekitar Rp13,57 triliun (sekitar US$837,3 juta), menunjukkan efek ganda pariwisata pada semua sektor ekonomi di Bengkulu.
Wamen berharap Pemerintah Provinsi Bengkulu terus menggali potensi wilayahnya agar semakin mendorong wisatawan, baik domestik maupun asing, menjadikan Bengkulu sebagai destinasi mereka.
Wamen mendorong peningkatan target kunjungan wisatawan asing dari 14,6 juta menjadi 16 juta dan menargetkan 1,08 miliar kunjungan wisatawan domestik pada 2025.
Puspa mengajak semua pihak terus kreatif dan melestarikan budaya, yang akhirnya berdampak positif pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bengkulu.
Wamen juga menekankan komitmen kementerian untuk terus mendorong pertunjukan pariwisata berbasis budaya berkualitas di berbagai daerah.
Dengan pertunjukan pariwisata berbasis budaya, pergerakan wisatawan diharapkan meningkat, dan nilai ekonomi di wilayah itu bisa naik.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan Festival Tabut dulunya hanya kegiatan keluarga, kemudian berkembang jadi acara kota, lalu tingkat provinsi, dan tahun ini festival masuk kategori nasional sebagai bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.
Hasan juga punya visi menjadikan Festival Tabut sebagai daya tarik wisata internasional.
“Kami harap Festival Tabut tak hanya jadi kebanggaan Bengkulu, kebanggaan nasional, tapi juga kebanggaan yang menarik perhatian internasional. Dengan begitu, semua orang dari seluruh dunia akan datang ke Bengkulu,” kata Hasan.
Berita terkait: Indonesia promosikan atraksi sejarah dan alam Bengkulu
Berita terkait: Pemerintah alokasikan Rp35 miliar untuk pengembangan danau wisata Bengkulu
Berita terkait: Bengkulu targetkan bangun 30 desa wisata pada 2023
Penerjemah: Abdu Faisal, Katriana
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025