JAKARTA (ANTARA) – Badan Pengelolaan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan pentingnya peningkatan produksi daging sapi secara domestik.
“Oleh karena itu, kita perlu menghentikan impor daging dan mendorong peningkatan produksi daging dalam negeri,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di sini pada hari Rabu.
Adi menyebutkan bahwa harga daging yang tinggi saat ini disebabkan oleh impor yang dilakukan dalam skala besar.
Kepala lembaga tersebut mencontohkan bahwa harga daging di Australia telah mencapai AU$8.59, sementara nilai tukar AU$ terhadap rupiah sekitar Rp10 ribu.
“Jika kita bergantung pada impor, konsekuensinya adalah saat nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah tinggi atau harga daging di negara asalnya tinggi, maka itu akan langsung memengaruhi kita,” jelasnya.
Sementara itu, Adi memastikan bahwa kementerian-kementerian terkait telah membahas tentang impor daging selama pertemuan koordinasi teknis.
“Perhitungan tersebut memiliki banyak pertimbangan. Baru-baru ini, dalam pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan gubernur serta kepala daerah di seluruh Indonesia, kami mengatakan bahwa ketersediaan adalah prioritas kemudian harga mengikuti,” ujar Adi.
Ia menekankan bahwa izin impor daging tidak terlambat.
“Mereka tidak terlambat, karena daging sapi dan kerbau sudah ada di stok, baik di pasar tradisional maupun supermarket,” tegasnya.
Ia mencatat bahwa Bapanas telah menyelesaikan neraca komoditas pada bulan Desember.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa Indonesia memiliki kesempatan untuk mengurangi impor daging sapi melalui pengembangan peternakan sapi di Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur.
Ia menegaskan bahwa otoritas terkait di Indonesia telah memulai perencanaan untuk pengembangan peternakan sapi, yang diharapkan dapat mengurangi impor daging sapi.
Kementerian Pertanian juga sedang mengembangkan proyek pemuliaan sapi Belgian Blue untuk mendukung swasembada daging.
Berita terkait: Indonesia akan mengembangkan peternakan sapi untuk mengurangi impor daging: Wakil Presiden
Berita terkait: Daging halal dapat meningkatkan neraca perdagangan Indonesia-Selandia Baru: Wakil Presiden
Penerjemah: Aji C, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024