Rabu, 03 Januari 2024 – 15:23 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memberikan keterangan pers mengenai program bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Kompleks Pergudangan Bulog, Klahang, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Rabu (3/1/2024). ANTARA/Sumarwoto
jpnn.com, BANYUMAS – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan program bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) bukan agenda politik menjelang Pemilu 2024.
Hal itu ia sampaikan ketika ditemui para wartawan saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kompleks Pergudangan Bulog di Klahang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (3/1).
“Ini harus saya jelaskan sebagai Kepala Bapanas, secara profesional saya ingin menyampaikan bahwa ini bukan terkait dengan agenda politik apa pun, tidak ada atribut politik sama sekali,” kata dia seperti dikutip dari Antara.
Program tersebut, lanjutnya, sebelumnya telah dilakukan dengan sebutan bantuan sosial (bansos). Namun sekarang disebut bantuan pangan karena sudah ada Bapanas yang dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012.
“Jadi, yang dibuat adalah ekosistem pangan, dilihat satu per satu sekarang cadangan pangan pemerintah sudah mulai naik. Kemudian kita berterima kasih kepada Menteri Keuangan beserta jajarannya, karena ke depan ini BUMN bidang pangan mendapatkan anggaran dengan bunga murah senilai Rp 28,7 triliun,” katanya.
Menurutnya, anggaran senilai Rp28,7 triliun tersebut bukan uang yang habis digunakan, tetapi diberikan kepada BUMN bidang pangan seperti Bulog dan ID Food untuk melakukan pembelian.
“Pak Presiden memerintahkan semua petani dan peternak untuk bekerja, hasilnya akan disiapkan oleh BUMN di bidang pangan, tentunya dengan koordinasi antara Pak Erick selaku Menteri BUMN, saya sebagai Kepala Badan Pangan, dan Pak Mentan yang bertanggung jawab atas produksi, serta kementerian teknis, agar produk petani/peternak dapat dibeli dengan harga yang baik,” ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, nilai tukar petani saat ini lebih tinggi daripada sebelumnya berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencapai 114, sedangkan pada tahun 2022 sebesar 95,2.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memastikan penyaluran bantuan pangan dari Presiden Jokowi bukan agenda politik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News