Bagaimana Perang Iran dan Israel Mempengaruhi Geopolitik Timur Tengah?

Perang antara Iran dan Israel telah mengubah geopolitik Timur Tengah. Kini, keduanya telah membawa wilayah tersebut ke dalam era baru yang penuh bahaya dengan melakukan serangan militer terbuka di wilayah masing-masing.

Pertanyaan yang muncul saat ini adalah apakah kewajiban kedua belah pihak untuk mencegah eskalasi konflik ini telah terpenuhi, atau apakah mereka dihadapkan pada kemungkinan masuk ke dalam siklus eskalasi yang dapat membuat krisis ini semakin berbahaya.

Keputusan selanjutnya sekarang ada di tangan Iran setelah Israel melakukan serangan di dekat kota Isfahan pada Jumat pagi. Meskipun laporan awal menunjukkan bahwa serangan tersebut terbatas dan tidak ditujukan ke situs nuklir Iran, hal ini menunjukkan bahwa Israel memiliki kemampuan untuk melakukan penetrasi ke dalam wilayah Iran setelah Iran meluncurkan serangan rudal dan drone sebelumnya ke arah Israel.

Fakta bahwa Israel memilih untuk menyerang target di dalam negeri Iran, bukan melalui proksi Iran di Suriah atau Irak, meningkatkan potensi konfrontasi dan kemungkinan eskalasi yang tidak terkendali. Hal ini dapat memicu perang habis-habisan di kawasan tersebut.

Dengan ketegangan yang semakin meningkat, tindakan Israel menunjukkan bahwa mereka dapat menghindari pertahanan Iran dan fasilitas nuklir Iran. Namun, risiko terbesar adalah ketidakpastian dalam menilai reaksi Iran terhadap serangan tersebut.

Meskipun Iran telah mengancam akan memberikan respons yang kuat terhadap serangan Israel, indikasi awal menunjukkan bahwa Iran mungkin akan mengakhiri fase eskalasi ini tanpa tindakan konfrontatif lebih lanjut. Israel, meskipun menolak seruan internasional untuk menahan diri, mungkin juga mempertimbangkan kekhawatiran AS dan Barat terhadap eskalasi yang dapat memicu perang regional yang lebih besar.

MEMBACA  Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza melampaui 25.000, kata pejabat kesehatan Gaza.