Selasa, 14 Oktober 2025 – 09:44 WIB
Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan tetap bergerak naik turun, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, kurs rupiah berada di level Rp 16.580 per dolar AS pada Senin, 13 Oktober 2025. Posisi ini menguat 5 poin dari posisi sebelumnya di Rp 16.585 pada perdagangan Jumat.
Sementara itu, pada perdagangan pagi ini, Selasa 14 Oktober 2025, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.567 per dolar AS. Posisi ini menguat 6 poin dari posisi sebelumnya.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim, menyatakan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan apreasiasi atas keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi di tengah ketidakpastian global.
IMF menilai Indonesia sebagai salah satu titik terang di tengah perubahan struktural yang melanda perekonomian dunia. Reformasi kelembagaan, pembentukan Danantara, hilirisasi SDA, dan kebijakan likuiditas dianggap sebagai faktor penting dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional.
Keberhasilan pemerintah dalam meredam keresahan publik serta kebijakan fiskal yang pro-pertumbuhan juga menjadi nilai tambah. Komitmen pemerintah dibuktikan dengan defisit APBN yang tetap di bawah 3 persen dan rasio utang di bawah 60 persen terhadap PDB.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi cash management untuk menjaga likuiditas kas negara agar tetap aman namun produktif mendorong perekonomian.
Prioritas jangka pendek pemerintah adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan mengembalikan sentimen positif publik.
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.570 – Rp 16.620," ujarnya.