Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyatakan bahwa aliran investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia tetap tinggi di tengah eskalasi konflik antara Iran dan Israel.
"Menurut saya, ini karena minat investor masih kuat. Kalau kita lihat jenis investor, khususnya yang berinvestasi melalui FDI, sebagian besar berasal dari negara-negara Asia," ujarnya di Jakarta pada Selasa.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar dana yang masuk ke Indonesia berasal dari negara seperti Singapura, Hong Kong, China, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan. Semua punya komitmen kuat untuk berinvestasi di sini.
"Jadi, komitmen mereka tetap kuat dan konsisten," tambahnya.
Akibatnya, eskalasi di Timur Tengah sejauh ini belum berdampak signifikan bagi Indonesia.
"Kita akan pantau situasi selama enam bulan ke depan. Sejauh ini, semuanya berjalan baik, sangat baik, dan positif. Dari perspektif kami, belum ada pengaruh besar. Semua lancar," jelasnya.
Baru-baru ini, Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran ke pangkalan militer AS, Al Udeid di Qatar, sebagai balasan atas serangan AS ke fasilitas nuklirnya. Iran menggunakan jumlah rudal yang sama seperti yang dipakai AS.
Berita terkait: Indonesia ingin menarik investasi global, kata Hartarto
Berita terkait: Indonesia incar OECD untuk tingkatkan ekspor dan tarik investasi
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025