Adaptasi truk penambangan sesuai dengan kebutuhan lokal: menteri kepada industri

Kami mendorong industri dalam negeri untuk segera mempersiapkan produk truk yang sesuai dengan spesifikasi pertambangan. Kami meminta mereka setidaknya membuat jalur perakitan terlebih dahulu.

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah meminta industri otomotif Indonesia untuk memproduksi truk pertambangan yang sesuai dengan kondisi pertambangan di negara ini.
Menurutnya, para pelaku industri dapat memulai pengembangan tersebut dengan membuat detail perakitan dengan spesifikasi berdasarkan kondisi pertambangan di Indonesia.

“Kami mendorong industri dalam negeri untuk segera mempersiapkan produk truk yang sesuai dengan spesifikasi pertambangan. Kami meminta mereka setidaknya membuat jalur perakitan terlebih dahulu,” kata dia dalam acara Kick-Off P3DN Awards 2024 di Jakarta pada hari Senin.

Menteri tersebut mencatat bahwa permintaan ini disebabkan oleh pertumbuhan yang dialami oleh sektor pertambangan setiap tahun.

Kartasasmita mengatakan bahwa kebutuhan akan sumber daya alam yang diperoleh dari pertambangan cukup besar. Oleh karena itu, alat dan peralatan pendukung harus sesuai dan dibuat di dalam negeri.

Dengan memulai jalur perakitan, sektor pertambangan juga dapat memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap tingkat komponen dalam negeri (TKDN), tambahnya.

“Kami dapat mendapatkan nilai TKDN dari program ini karena kebutuhan di sektor ini cukup besar. Industri batubara sedang tumbuh, komoditas lain dalam mineral juga sedang tumbuh. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan industri pendukung,” katanya.

Berdasarkan data dari Asosiasi Alat Berat Indonesia (Hinabi) pada tahun 2023, produksi alat berat di Indonesia mencapai 8.066 unit.

Sementara itu, pada tahun 2022, jumlah alat berat yang diproduksi mencapai 8.826 unit. Secara tahunan (year on year), produksi alat berat turun sebesar 8,61 persen.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa pada tahun 2023, subsektor mineral dan batu bara menyumbang Rp173 triliun (US$11 miliar) untuk pendapatan negara bukan pajak (PNBP), atau 58 persen dari total PNBP nasional, dengan sebagian besar ekspor mengalir ke India, China, Jepang, Filipina, dan Malaysia.

MEMBACA  Menolak Mengungkap Identitas Narasumber Selama Diperiksa, Aiman: Mereka Harus Dijaga

Berita terkait: Harga patokan pertambangan meningkat pada periode Februari 2024: kementerian
Berita terkait: Kementerian tekankan pertambangan yang direncanakan untuk keberlanjutan

Translated by: Ahmad Muzdaffar F, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024