Sabtu, 8 Maret 2025 – 11:47 WIB
Yerusalem, VIVA – Puluhan ribu jamaah Palestina melaksanakan Salat Jumat pertama pada bulan Ramadan 2025, di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur yang diduduki, meskipun Israel memberlakukan pembatasan ketat.
Direktur Jenderal Wakaf Islam, Sheikh Azzam al-Khatib, menyatakan bahwa sekitar 90.000 jamaah menghadiri salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
Polisi Israel telah mengumumkan penempatan 3.000 petugas di seluruh Yerusalem Timur pada Jumat, 8 Maret 2025. Mereka juga memberlakukan pembatasan ketat terhadap jamaah dari Tepi Barat yang berusaha mencapai Yerusalem. Tentara Israel mencegah puluhan ribu warga Palestina melintasi pos pemeriksaan militer di sekitar Yerusalem untuk mencapai Al-Aqsa.
Hanya pria berusia di atas 55 tahun, wanita di atas 50 tahun, dan anak-anak di bawah 12 tahun yang diizinkan memasuki masjid. Jamaah juga harus memperoleh izin keamanan terlebih dahulu dan menjalani pemeriksaan ketat di tempat penyeberangan yang ditentukan.
Warga Palestina dari Yerusalem dan kota-kota Arab di Israel tetap pergi ke masjid meskipun ada pembatasan. Kelompok relawan seperti penjaga Al-Aqsa, pramuka, dan tim keamanan turut membantu para jamaah.
Khatib Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Muhammad Salim Muhammad Ali, memuji tekad para jamaah untuk mencapai masjid meskipun ada pembatasan dari Israel. Dia juga mendesak upaya lebih lanjut untuk melindungi dan mengunjungi tempat suci tersebut.
Di akhir salat, para jamaah mengadakan salat jenazah bagi arwah warga Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, Otoritas Israel telah memberlakukan tindakan ketat yang membatasi akses warga Palestina dari Tepi Barat ke Yerusalem Timur.