5 Senjata Militer Iran yang Membuat Israel Cemas, Memiliki Drone dengan Jangkauan 2.000 KM

Lima Senjata Militer Iran yang Membuat Israel Cemas, Memiliki Drone dengan Jangkauan 2.000 KM

Minggu, 14 April 2024 – 13:36 WIB

Jakarta – Serangan besar yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada hari Minggu membuka kemungkinan terjadinya konflik yang lebih meluas di wilayah Timur Tengah, bahkan memicu potensi perang baru yang dahsyat.

Meskipun secara teori Israel dianggap memiliki keunggulan persenjataan yang lebih maju, terutama dengan dukungan dari sekutu-sekutunya seperti Amerika Serikat (AS), kekuatan militer Iran tidak boleh diremehkan. Iran, bersama dengan Israel, merupakan salah satu kekuatan militer terkuat di Timur Tengah. Meskipun sebelumnya menghadapi sanksi dan embargo dari Amerika Serikat, Iran telah berhasil mengembangkan industri militer domestiknya sendiri yang mampu bersaing dengan persenjataan Barat, termasuk pengembangan drone dan rudal balistik.

Iran, sebagai kekuatan utama di Timur Tengah, telah mengembangkan program rudalnya dengan Libya dan Korea Utara. Program ini mencakup beragam jenis senjata yang dapat mencapai sasaran di Israel dan wilayah lainnya. Salah satu contoh rudal balistik yang dimiliki Iran adalah Shabab-4, yang memiliki jangkauan maksimum sejauh 3.862 km. Di samping itu, terdapat pula Sejil 3 yang memiliki bobot 38.000 kg dan mampu menjangkau hingga 4.000 km.

Roket jelajah yang ditembakkan pada bulan Agustus 2020 ini memiliki dimensi fisik dengan panjang 6 meter, lebar 0,55 meter, berat 1.650 kilogram, lebar sayap 3,1 meter, dan hulu ledak seberat 410 kilogram. Mesin turbojet Toloue yang ditenagai oleh Abu Mahdi, yang merupakan produk dari Iran, dapat terbang pada kecepatan subsonik sekitar 900 kilometer per jam dan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer.

Pesawat tanpa awak (UAV) atau drone yang paling dikenal dari Iran adalah Shahed – yang berarti “Saksi” dalam bahasa Farsi. Drone mematikan ini dijuluki sebagai versi “AK-47” milik Teheran: murah, diproduksi secara besar-besaran, dan siap untuk diekspor ke berbagai zona konflik di mana pemerintah Iran memiliki kepentingan. Bunyi yang dihasilkan oleh Shahed, yang menyerupai mesin pemotong rumput, telah menjadi sangat dikenal di Ukraina, di mana penduduknya terus-menerus diserang oleh drone buatan Iran yang diluncurkan oleh Rusia. Dilengkapi dengan muatan hingga 50kg dan dapat menjangkau hingga 2.000 kilometer.

MEMBACA  Jokowi Uji Coba Bus Otonom Senilai Rp74 Miliar, Akan Digunakan di IKN

Drone lain dari Iran yang menarik perhatian adalah Mohajer-10, yang dirancang sebagai drone multifungsi untuk keperluan pengintaian, serangan jarak jauh, hingga misi kamikaze. Mohajer-10 merupakan versi terbaru dari seri Mohajer yang telah ada sejak Perang Iran-Irak pada tahun 1980-an, di mana Tentara Republik Islam dan Garda Revolusi Iran pertama kali menyadari pentingnya penggunaan drone dalam pertempuran modern.

Iran tengah mengembangkan kemampuan rudal balistik dan jelajahnya, sambil giat menciptakan teknologi tingkat tinggi yang hanya dimiliki oleh beberapa negara dengan kekuatan militer terdepan. Di antara teknologi tersebut adalah mesin aerodinamis berpendingin udara dan sistem hipersonik. Usaha terbaru Iran terfokus pada pengembangan rudal hipersonik. Pada bulan Juni 2023, mereka meluncurkan rudal Fattah-1 yang memiliki jangkauan 1.400 kilometer dan mampu mencapai kecepatan maksimum Mach 13-15. Kombinasi kemampuan manuver dan kecepatan tinggi memungkinkannya untuk mengelak dari sistem pertahanan udara yang ada.