4 Fakta Kabel Bawah Laut Merah Putus yang Ganggu Internet di Asia dan Timur Tengah

RIYADH – Kabel bawah laut di Laut Merah yang putus telah ganggu akses internet di beberapa wilayah di Asia dan Timur Tengah. Tapi, penyebab pastinya masih belum jelas.

Microsoft ngumumin pada hari Sabtu bahwa pengguna Microsoft Azure-nya mungkin ngalamin latency yang lebih tinggi karena beberapa kabel bawah laut di Laut Merah putus.

Ada kekhawatiran bahwa kabel-kabel ini mungkin jadi target dari kampanye Houthi Yaman di Laut Merah, yang dilakukan untuk tekan Israel agar hentikan perang di Gaza. Namun, kelompoknya sudah menyangkal kalau mereka yang serang kabel-kabel itu sebelumnya.

## 4 Fakta Putusnya Kabel Laut Merah yang Ganggu Internet di Asia dan Timur Tengah

### 1. Kabel Bawah Laut Jadi Tulang Punggung Internet

Kabel bawah laut adalah salah satu tulang punggung utama internet, bareng sama koneksi satelit dan kabel darat. Biasanya, penyedia layanan internet punya beberapa titik akses dan akan alihkan lalu lintas data jika satu titik gagal, meski ini bisa bikin akses pengguna jadi lebih lambat.

Kabel serat optik berkapasitas tinggi ini dipasang di dasar laut untuk kirim data, suara, dan layanan internet antar benua. Mereka adalah bagian yang sangat penting dari jaringan telekomunikasi global. Kabel yang kuat ini bawa lebih dari 95% lalu lintas data internasional, termasuk konten internet, transaksi keuangan, dan komunikasi pemerintah, yang nyediain konektivitas yang cepat dan andal.

### 2. Dikelola Kontraktor Kelautan Khusus

Kabel-kabel ini dipasang oleh kontraktor kelautan khusus, yang dikenal sebagai pemasang atau perusahaan instalasi kelautan. Mereka pake armada kapal khusus dan peralatan untuk pasang kabel. Perusahaan-perusahaan ini yang tangani semua proses pemasangannya, mulai dari survei dan perencanaan rute sampai penarikan kabel di dasar laut dan menyambungkannya ke stasiun di darat.

MEMBACA  Pasar-pasar mungkin telah melewati ketidakpastian tarif puncak, meskipun investor menimbang pajak baru pada impor otomotif dan bersiap untuk 'Hari Pembebasan'