3 Bom Lain di SMAN 72 Gagal Meledak, Ternyata Karena…

Senin, 17 November 2025 – 00:50 WIB

Jakarta, VIVA – Fakta baru kembali terungkap dibalik insiden ledakan bom rakitan yang menggemparkan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca Juga:
Tragedi Bullying Maut Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Polisi Periksa Beberapa Orang Termasuk Guru

Dari tujuh bom yang disiapkan pelaku, cuma empat yang sempat meledak. Tiga bom lainnya ternyata gagal diaktifkan karena pelaku, yaitu F, lebih dulu terluka saat melakukan aksinya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, menjelaskan kondisi pelaku yang terluka membuat tiga bom tersebut tidak sempat dipicu.

Baca Juga:
Pacari Banyak Perempuan, Pria Ini Paksa Pacarnya Jadi Komplotan Kriminal! Kalau Nolak Korban Bakal di…

"Ya betul, (pelaku keburu terluka)," kata Budi, dikutip pada Senin, 17 November 2025.

Kabid Humas PMJ, Kombes Pol Budi Hermanto (kiri)

Baca Juga:
Pramono Ungkap Banyak Siswa Mau Pindah dari SMAN 72 Usai Ledakan

Oleh karena itu, tiga bom rakitan yang masih utuh langsung ditangani oleh tim penjinak bom (Jibom). Bom-bom itu sudah dibongkar dan kini menjadi barang bukti di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

"Info dari Jibom untuk 3 bom tersebut belum sempat diledakan, saat ini bom sudah diurai dan menjadi barang bukti di puslabfor Mabes Polri," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, ada tujuh bom rakitan aktif yang dibawa F, pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Henik Maryanto, menjelaskan, hasil olah TKP menunjukkan ledakan terjadi di dua titik, yaitu area masjid sekolah dan bank sampah.

“Di TKP masjid sekolah ditemukan dua bekas ledakan bom rakitan beserta sejumlah barang bukti seperti serpihan plastik, dua kawah ledak, paku, potongan tas, serta komponen elektronik semacam switching rocker," kata Henik dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 11 November 2025.

MEMBACA  Aroma Intrik Merayap Menjelang Timnas Indonesia vs Filipina

Kondisi masjid di SMAN 72 Jakarta setelah ledakan

Menurut Henik, bom di dalam masjid diduga diledakkan memakai pengendali jarak jauh atau remot. Dugaan ini diperkuat dari temuan perangkat elektronik dan rekaman CCTV yang menunjukkan pelaku membawa benda mirip remot.

“Bisa disimpulkan di TKP pertama, bom dikendalikan dengan remot dan ledakannya menimbulkan efek overpressure serta pecahan paku yang menyebabkan banyak korban luka,” katanya.

Henik menuturkan, lokasi bom berikutnya adalah di area taman baca dan bank sampah sekolah. Di taman baca, polisi menemukan satu bom dalam kemasan kaleng minuman bersoda dengan sumbu bakar sebagai pemicunya.

Halaman Selanjutnya

Sementara di area bank sampah, ditemukan empat bom rakitan lain. Dua di antaranya meledak tidak sempurna, sedangkan dua sisanya masih aktif dan berhasil diamankan tim Gegana.