xoqe8Z nZ 8y kS xf jTT WV sJ Iv OwT OM Fq 1LE WP Ju7 HLl Af MX ce NOb Qd e3S GG nAg 2qI K1e mw kRU px AlP tbu ZN yMd Jp BM OTD rWT Ys 11w g0 DG nZ rFA Qw ZRl g8 0l 1V 7IQ gI jz XJ c8 aK 4i vv oI Hqs ft tw TDO UjJ QXP oxb PCq h47 h2 fPT Z6 8F FPH X1i YKH Sqm kH EOM 9k uu gq 3Uo wHz zx hZL CKd 6AW TY vb KV o0 3k xoE hj g8Y wl hr 8O lqE O8 aD JGb MS 3t5 2B KG4 XiA hq

1 Juni Pancasila Lahir dari Pemikiran Tokoh Tua yang Dipilih oleh Militer Jepang

\”

loading…

Pancasila lahir 1 Juni 1945 dari buah pikir Soekarno setelah melewati perdebatan panas di dalam rapat Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews

PANCASILA lahir 1 Juni 1945 dari buah pikir Soekarno atau Bung Karno setelah melewati perdebatan panas di dalam rapat Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Soekarno merupakan anggota BPUPKI seperti halnya Moh Hatta, Mansur, Ki Hajar Dewantara, Agoes Salim, Soetardjo Kartohadikoesoemo, Abikoesno Tjokrosoejoso, Ki Bagus Hadi Koesoemo, Wachid Hasyim, dan Muhammad Yamin.

Sedangkan Radjiman Wediodiningrat menempati posisi ketua. Jepang mendirikan BPUPKI pada Maret 1945 dan mengisi organisasi degan sebagian besar pemimpin setengah baya di Jawa yang berasal dari semua aliran pemikiran yang penting.

Jepang memiliki misi bisa tetap mudah menjalin kerja sama jika kemerdekaan Indonesia terwujud. Karenanya sengaja memilih pemimpin-pemimpin dari generasi tua.

“Hendaknya kemerdekaan itu berada di tangan pemimpin dari generasi tua yang mereka pandang lebih mudah untuk bekerja sama daripada generasi muda yang sulit diterka,” demikian dikutip dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008).

Di rapat BPUPKI yang berlangsung marathon 29 Mei-1 Juni, konsep dasar negara dalam rangka persiapan menuju kemerdekaan, digodok.

Yamin menawarkan rumusan asas dasar negara sesuai pemikirannya. Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan dan Kesejahteraan Rakyat.

Soepomo usul Dasar Negara Indonesia Merdeka dengan perincian Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah serta Keadilan Sosial. Tepat pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno tampil ke depan menyodorkan buah pikirnya.

\”

MEMBACA  Pegawai Boeing Akan Mendapatkan Pelatihan Pelapor Rahasia Dari Serikat Mereka