Rabu, 4 September 2024 – 00:26 WIB
Jakarta, VIVA – Viral di media sosial isu adanya WNI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang membuat geng di Jepang sehingga meresahkan warga setempat. Isu itu jadi perhatian Komisi I DPR RI.
Baca Juga :
Soroti Bullying PPDS yang Mengkhawatirkan, DPR: Evaluasi, Waktunya Berbenah!
Komisi yang membidangi persoalan luar negeri itu mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemlu) beri perhatian serius terhadap hal isu ini karena menyangkut citra Indonesia di luar negeri.
\”Kami meminta Kemlu untuk melakukan pengusutan terkait video \’geng WNI\’ di jalanan Jepang itu. Dan, jika informasi tersebut benar agar segera mengatasinya karena dapat merusak nama baik Indonesia di dunia internasional,\” kata Anggota Komisi I DPR, Junico BP Siahaan alias Nico Siahaan, Selasa, 3 September 2024.
Baca Juga :
Ratusan Triliun Tak Terserap, DPR Minta Audit Anggaran Pedidikan
Nico menganggap kabar ini tidak bisa dianggap enteng. Ia menyebut isu persoalan itu sebagai masalah penting.
\”Apalagi diduga sudah ada barang berbahaya. Kami meminta Pemerintah, dalam hal ini Kemlu untuk melakukan pengusutan segera,\” tutur Nico.
Baca Juga :
Misbakhun Beberkan Alasan Ikut Seleksi Calon Anggota BPK RI
Kata dia, saat ini Pemerintah sudah melakukan penelusuran terkait informasi tersebut melalui Kedutaan Besar RI Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka. Dari informasinya, Kemlu juga mencoba berkomunikasi dengan perwakilan warga Indonesia di Jepang.
Nico bilang, pengawasan kepada WNI di luar negeri tak boleh hanya sekadar formalitas. Ia mendorong Kemlu untuk menggandeng Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk mengatasi persoalan ini.
Menurut dia, hal itu termasuk pengawasan para pekerja WNI di luar negeri. \”Pengawasan tidak boleh hanya dilakukan secara formalitas. Harus ada sistem pemantauan yang intensif dan efektif,\” ujar politikus PDIP itu.
Nico mengingatkan, koordinasi lintas institusi sangat penting. Dengan demikian, Kemlu melalui KBRI dan KJRI perlu aktif koordinasi dengan BP2MI untuk melakukan pencerahan kepada pekerja-pekerja migran di luar negeri.
Pun, dia menambahkan, Kemlu juga dapat bekerja sama dengan BP2MI untuk mengevaluasi mekanisme perlindungan WNI. Terkait kasus ini, upaya itu dengan peningkatan intensitas pengawasan serta pembekalan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Karena kalau pembekalan hanya fokus pada aspek teknis pekerjaan saja tidak cukup. Tapi harus ada pendampingan bagaimana WNI harus menghormati hukum, kultur, dan aspek sosial negara tempatnya berada,” jelas Nico.
Nico menyampaikan, wajah Indonesia yang sebenarnya ada di tangan para pekerja dan pelajar Indonesia di luar negeri. Kata dia, mereka secara tak sadar jadi cerminan Indonesia di luar negeri sehingga harus diberikan pembekalan lebih untuk hal tersebut.
\”Mereka bisa menjadi cerminan Indonesia, kalau mereka melakukan kegiatan yang mengganggu ini akan memberi dampak ke Indonesia juga,\” lanjut legislator asal Jawa Barat itu.
Kemudian, Nico juga mengimbau kepada seluruh WNI yang ada di luar negeri untuk menjaga sikap khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Nico mengingatkan agar WNI selalu menghormati negara tempat mereka tinggal.
“Patuhi hukum setiap negara, dan jaga ketertiban. Jangan sampai justru mengganggu atau meresahkan warga setempat,” ungkapnya.
Isu WNI membuat geng di Jepang viral. Geng WNI itu menyebabkan keresahan karena membuat warga susah orang yang hendak melintas.
Dalam unggahan video di media sosial, seseorang tampak mengacungkan celurit namun wajahnya ditutup. Lokasi insiden itu diduga terjadi di Osaka, Jepang.
Halaman Selanjutnya
Nico bilang, pengawasan kepada WNI di luar negeri tak boleh hanya sekadar formalitas. Ia mendorong Kemlu untuk menggandeng Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk mengatasi persoalan ini.