Pendekatan pengambilalihan dari Alimentation Couche-Tard Inc. terhadap perusahaan induk jaringan toko serba ada 7-Eleven adalah ide yang paling ambisius hingga saat ini oleh perusahaan yang dibangun dengan melakukan satu kesepakatan setelah yang lain.
Couche-Tard mengkonfirmasi Senin bahwa mereka telah membuat sebuah “proposal ramah, non-binding” kepada Seven & i Holdings Co. dari Jepang, yang memiliki nilai pasar saham sekitar $38 miliar pada penutupan Tokyo Senin. Perusahaan memperingatkan bahwa tidak ada jaminan bahwa kesepakatan dapat dicapai, dan ada hambatan besar untuk menyelesaikan kesepakatan sebesar ini.
Namun, jika perusahaan Kanada ini bisa berhasil, itu akan menjadi pemenuhan impian bagi pendiri dan Chairman Eksekutif Alain Bouchard, yang telah memandang 7-Eleven selama beberapa dekade. Bouchard pertama kali mendekati sekitar 2005, mencari kesepakatan dengan perusahaan Jepang itu untuk bisnis AS-nya, menurut sebuah biografi yang diterbitkan beberapa tahun yang lalu. Ide itu ditolak dengan cepat.
Bouchard melanjutkan, menargetkan serangkaian kesepakatan toko serba ada dan pom bensin di AS dan Eropa sebelum akhirnya beralih ke Carrefour SA pada tahun 2021. Negosiasi tentang tawaran $20 miliar untuk rantai supermarket itu mati di tengah politik Prancis, tetapi tahun lalu perusahaan itu berhasil mendapatkan kesepakatan yang lebih kecil di Eropa, mengakuisisi sekitar 2.200 toko dari TotalEnergies SE seharga €3,1 miliar ($3,4 miliar).
Selama presentasi di Phoenix, Arizona, tahun lalu, CEO Brian Hannasch dan eksekutif lainnya membuat jelas kepada investor dan analis bahwa mereka masih jauh dari selesai. Mereka menguraikan rencana luas untuk mencari target akuisisi di AS, Eropa, Amerika Latin, dan Asia Tenggara.
“Kami adalah ahli dalam menutup dan mengintegrasikan M&A di seluruh dunia,” kata mereka dalam dokumen yang disajikan kepada investor. “Kami memiliki neraca yang memungkinkan untuk mempertimbangkan kesepakatan yang sangat besar di mana hanya sedikit orang lain yang bisa bermain.”
Jika pengambilalihan selesai, itu akan menjadi akuisisi asing terbesar yang pernah dilakukan oleh perusahaan Kanada, menurut data yang dikompilasi oleh Bloomberg.
“Ada banyak ambisi untuk pergi ke Asia,” kata analis Bloomberg Intelligence Diana Rosero-Pena. Couche-Tard memiliki kurang dari 1% pangsa pasar di wilayah tersebut, dibandingkan dengan 31% untuk Seven & i, katanya.
Sebuah kesepakatan dapat bernilai hingga $86 miliar, tulisnya, berdasarkan multiple 11,5 kali laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Beberapa analis mengatakan Senin bahwa Couche-Tard mampu membiayai akuisisi itu, tetapi kemungkinan akan mendanainya dengan campuran utang dan ekuitas.
Kesepakatan sudah menjadi bagian dari DNA perusahaan. Semuanya dimulai pada tahun 1980-an, ketika Bouchard mendirikan toko di pinggiran Montreal, dimulai dengan satu toko serba ada, yang dikenal sebagai dépanneur di provinsi berbahasa Perancis Kanada.
Dia pertama-tama berusaha untuk mengkonsolidasi di Quebec dan di Kanada – menambah ratusan toko di berbagai provinsi – kemudian pindah ke pasar internasional. Saat ini perusahaan memiliki sekitar 16.700 toko yang tersebar di 31 negara dan wilayah; sekitar 75% lokasi tersebut telah ditambahkan melalui akuisisi.
Pemilik Circle K masih melihat lebih banyak peluang di pasar AS. Kurang dari satu jam setelah mengonfirmasi proposal mereka kepada Seven & i, perusahaan mengumumkan akuisisi 270 lokasi ritel dan pengisian bahan bakar GetGo dari Giant Eagle Inc. berbasis di Pittsburgh dengan jumlah yang tidak diungkapkan.
Couche-Tard kini menjadi operator terbesar kedua di AS dengan lebih dari 7.100 lokasi, mewakili sekitar 5% dari toko serba ada, dan lainnya 2.100 di Kanada. Akuisisi 13.000 lokasi 7-Eleven di kedua negara itu berpotensi menimbulkan keprihatinan persaingan.
“Kami juga akan mengharapkan bahwa beberapa tingkat pelepasan aset akan perlu dilakukan dalam industri AS, tetapi Couche-Tard akan ingin tetap mempertahankan aset Speedway,” kata analis Raymond James Bobby Griffin dalam catatan kepada klien. Seven & i mengalahkan Couche-Tard dalam pelelangan untuk pom bensin Speedway milik Marathon Petroleum Corp. pada tahun 2020.
Juru bicara Couche-Tard menolak untuk berkomentar di luar pernyataan perusahaan pada pagi Senin. Dalam panggilan pendapatan triwulanan terbaru perusahaan, pada akhir Juni, Hannasch mengatakan kepada analis bahwa beberapa ide kesepakatan telah masuk ke mejanya, “campuran antara Eropa dan Amerika Utara serta campuran ukuran.”
“Kami akan tetap disiplin, kami berkomitmen untuk itu,” katanya, “tetapi kami ingin berpikir bahwa kami bisa mendapatkan beberapa peluang selama beberapa kuartal mendatang.”
Perubahan CEO
Couche-Tard hanya memiliki dua CEO dalam sejarahnya – Bouchard, yang merupakan salah satu orang terkaya Kanada dengan kekayaan sekitar $8 miliar, dan Hannasch. Hal itu akan berubah pada 6 September, ketika Chief Operating Officer Alex Miller mengambil alih. Hannasch berencana tetap bersama organisasi sebagai penasihat khusus selama beberapa tahun ke depan, dengan fokus pada M&A.
Couche-Tard melayani jutaan pelanggan setiap hari dengan bahan bakar, makanan, camilan, dan tembakau. Sekitar tiga perempat pendapatannya berasal dari bahan bakar, di mana skala sangat penting: perusahaan terkenal karena memperlihatkan otot negosiasinya untuk menghasilkan margin yang lebih tinggi pada bensin.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah mengembangkan strategi untuk meningkatkan penjualan di dalam toko, dengan produk makanan segar seperti sandwich panas, pizza, ayam, dan makanan lainnya. Bisnis barang dagang dan layanannya menikmati margin bersih yang tiga kali lipat dari bisnis bahan bakar.