Dokter-dokter India menolak pasien, menuntut hukuman yang lebih berat setelah serangan seksual, pembunuhan rekan kerja.

Dokter-dokter di seluruh India menolak untuk merawat pasien non-darurat sambil menuntut tempat kerja yang lebih aman sebagai protes terhadap pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang berusia 31 tahun di kota timur Kolkata pada 9 Agustus. Mogok kerja, yang dimulai pada hari yang sama, sejak itu sangat mengganggu layanan medis di seluruh negeri.

Mendorong protes: Dokter magang itu diperkosa dan dibunuh secara brutal di R.G. Kar Medical College and Hospital. Hasil otopsinya menunjukkan cedera banyak, menunjukkan bahwa dia menolak serangan sebelum dicekik sampai mati. Seorang sukarelawan polisi ditangkap, tetapi keluarga korban mengklaim pemerkosaan berkelompok, sehingga kasus ini dipindahkan ke Biro Penyelidikan Pusat India. Insiden ini telah memicu kemarahan nasional, mengingatkan pada kasus pemerkosaan berkelompok Delhi 2012, dengan ribuan orang turun ke jalan menuntut keadilan.

Apa yang dikatakan dokter: Para dokter yang melakukan protes menuntut langkah-langkah keamanan yang segera dan ketat, termasuk peningkatan keamanan rumah sakit, ruang istirahat yang aman, dan perlindungan hukum yang akan membuat setiap serangan terhadap medis yang sedang bertugas menjadi pelanggaran yang tidak bisa dipulangkan. “Mogok kerja dan duduk kami yang tak terbatas akan terus berlanjut sampai tuntutan kami terpenuhi,” kata Dr. Aniket Mahata, juru bicara dokter muda yang mogok di R.G. Kar Medical College. Pemerintah telah berjanji untuk membentuk sebuah komite untuk mengatasi kekhawatiran ini.

Unduh Aplikasi NextShark:

Ingin tetap terupdate tentang Berita Asian American? Unduh Aplikasi NextShark hari ini!

MEMBACA  Saham Mesin Intuitif (LUNR) melonjak setelah pendaratan bulan Odysseus