Ketua Bidang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Ulil Abshar Abdalla, Kamis (8/8/2024). Foto/SINDOnews/Jonathan Simanjuntak
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menanggapi kerenggangan hubungan antara PBNU dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PBNU menilai masalah ini bukanlah masalah yang serius.
Saat ditanyakan soal sosok Wakil Presiden Mar’uf Amin yang menawarkan diri menjadi juru damai terkait perseteruan ini pun PBNU hanya menjawab santai.
“Ya kita tunggu saja perkembangannya, karena ini masalah antarsaudara dalam keluarga, enggak usah khawatir. Enggak ada yang serius,” kata Ketua Bidang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Ulil Abshar Abdalla, Kamis (8/8/2024).
Meski demikian, Ulil menyebut PBNU menyambut baik niat Mar’uf Amin. Ia menilai sesepuh NU sebagai pendiri PKB terus dijadikan rujukan demi tercapainya hubungan baik antara PBNU dan PKB.
“Semua sesepuh NU yang dulu mendirikan PKB ya kita apa namanya kita jadikan lah sebagai rujukan untuk mengelola secara lebih baik lagi hubungan antara PBNU dan PKB,” jelas dia.
Sebagaimana diketahui, Makin merenggangnya hubungan internal PBNU dan PKB membuat Wakil Presiden Ma’ruf Amin bereaksi.
Terhadap kondisi yang mendera PBNU dan PKB tersebut, Ma’ruf Amin justru siap menawarkan diri menjadi mediator untuk mendamaikan kedua belah pihak, jika kedua pihak memang ingin mencari solusi damai.
“Kalau (saya) diminta untuk mendamaikan, mereka ingin berdamai mencari solusi, tentu saya sangat siap untuk melakukan itu,” ujar Wapres di Yogyakarta, Rabu (7/8/2024).
Namun, ungkap Ma\’ruf, bila hanya dijadikan alat untuk menghantam salah satu kubu, maka dia menolak. Karena hal itu katanya hanya akan menajamkan konflik.