Pekerjaan untuk mengembangkan Ibukota Nusantara (IKN) di sebagian Kalimantan Timur tidak akan merugikan habitat orangutan, menurut Kantor Staf Presiden (KSP). Berbicara di ASNFest 2024, yang diselenggarakan di Pusat Warisan ANTARA di Jakarta pada hari Sabtu, staf ahli utama KSP Ratna Dasahasta memastikan bahwa habitat orangutan jauh dari Area Inti Pemerintahan Nusantara. Pada kesempatan tersebut, KSP menayangkan film yang berjudul “Orangutan dan Masa Depan Ekosistem di Ibukota Nusantara,” yang menggambarkan hubungan harmonis antara kera besar dan proyek besar pemerintah. Dasahasta menjelaskan bahwa film tersebut ditayangkan untuk menghilangkan kekhawatiran bahwa konstruksi IKN dapat mengancam hutan, lingkungan, dan orangutan. Dia menyatakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk membuat film tersebut untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap keberlanjutan orangutan, kelompok kera yang terancam punah asli dari pulau Kalimantan dan Sumatra di Indonesia. Pejabat tersebut menyatakan bahwa orangutan juga berfungsi sebagai simbol atau ikon lingkungan. “Kehadiran orangutan di hutan menandakan kualitas baiknya hutan,” ujar Dasahasta. Untuk menyangkal kritik tentang pembangunan Nusantara yang disuarakan oleh komunitas domestik dan internasional, dia memastikan bahwa KSP menganggap perlu untuk menyampaikan informasi komprehensif dan jelas tentang hubungan sebenarnya antara ibukota masa depan dan orangutan. “Penting bagi kita untuk merespons kritik tersebut, dan saya percaya bahwa produk audiovisual adalah salah satu cara yang paling cocok untuk menjangkau masyarakat saat ini,” katanya. Staf ahli tersebut mengatakan timnya telah melalui proses panjang untuk memproduksi film tersebut, termasuk melakukan penelitian dan wawancara. “Melalui film ini, saya berusaha menyampaikan pesan bahwa pemindahan ibu kota negara kita dari Jakarta ke Nusantara sebenarnya tidak memiliki dampak merugikan pada kehidupan orangutan,” tegasnya. Berita terkait: BNPB memperluas upaya untuk menekan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Timur Berita terkait: Kementerian PUPR siapkan US$5,5 juta untuk mengganti pemilik lahan di IKN Berita terkait: Tanaman endemik Kalimantan ditanam di 75 persen area IKN: OIKN Penerjemah: Benardy F, Tegar Nurfitra Editor: Azis Kurmala Hak cipta © ANTARA 2024″ – hasil terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia.
