Turbulensi membuat hidangan mie instan yang disukai oleh penumpang Korean Air harus dihapus dari menu ekonomi.
Cangkir mie instan Shin Ramyun, favorit di antara penumpang Korean Air selama bertahun-tahun, tidak akan lagi tersedia untuk penumpang kelas ekonomi mulai 15 Agustus, kata juru bicara maskapai penerbangan berbasis Seoul tersebut.
“Keputusan ini merupakan bagian dari langkah-langkah keamanan proaktif sebagai respons terhadap peningkatan turbulensi, yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan bakar,” kata Korean Air.
Mie instan tersebut saat ini merupakan bagian dari layanan camilan di pesawat Korean Air, yang merupakan bar mandiri di luar makanan yang tersedia untuk penumpang ekonomi selama penerbangan jarak jauh. Dalam pengumuman minggu ini, maskapai tersebut menambahkan bahwa mereka telah “memperbarui” pilihan camilan untuk kelas ekonomi dengan menawarkan sandwich, corn dog, dan hot pocket.
Namun, penumpang kelas bisnis dan kelas satu masih akan mendapatkan mie instan mereka. Korean Air mengatakan kepada BBC bahwa mie instan tersebut dibawa secara individual ke penumpang kelas bisnis dan kelas satu, mengurangi risiko tumpah.
Kekhawatiran tentang bahaya menyajikan makanan dan minuman panas di pesawat bukan hal baru. Selama bertahun-tahun, beberapa maskapai penerbangan telah menghadapi gugatan dari pelanggan yang mengatakan mereka mengalami luka bakar serius setelah kopi panas, misalnya, tumpah di atas mereka selama penerbangan. Dan, meskipun preseden hukum dapat bervariasi di seluruh dunia, pengadilan tertinggi Uni Eropa memutuskan pada tahun 2019 bahwa sebuah maskapai penerbangan dapat dianggap bertanggung jawab jika seorang penumpang terluka dengan cara ini, bahkan jika turbulensi atau faktor penerbangan lainnya tidak menyebabkan tumpahan itu.
Namun, tentu saja, turbulensi tetap menambah risiko. Terbang melalui udara yang tidak stabil dapat membuat keseimbangan sesuatu seperti sup atau minuman panas di pesawat semakin berbahaya.
Berbagai cedera terkait turbulensi telah dilaporkan selama bertahun-tahun, tetapi kebanyakan insiden bersifat minor — dan maskapai telah melakukan peningkatan yang stabil dalam mengurangi tingkat kecelakaan. Langkah-langkah tersebut termasuk menangguhkan layanan kabin jika diperlukan atau mengambil tindakan ekstra saat mendistribusikan penyegar tertentu.
Meskipun demikian, udara kasar mungkin semakin sulit dihindari. Beberapa meteorolog dan analis penerbangan mencatat laporan tentang kejadian turbulensi semakin meningkat, menunjukkan dampak potensial perubahan iklim pada kondisi terbang.
Newsletter yang Direkomendasikan: Newsletter Fortune Next to Lead adalah bacaan wajib bagi generasi pemimpin C-suite berikutnya. Setiap hari Senin, newsletter ini memberikan strategi, sumber daya, dan wawasan ahli yang diperlukan untuk mendapatkan posisi paling diinginkan dalam bisnis. Berlangganan sekarang. Daftar secara gratis.