Kamis, 25 Januari 2024 – 06:09 WIB
Makassar – Ketua dewan penasihat tim hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Dr. Hamdan Zoelva menyebut Presiden Jokowi telah memberi contoh buruk Pemilu di Indonesia. Dan dia dinilai tak punya moral dan etik.
Pernyataan tersebut disampaikan Dr. Hamdan Zoelva saat pengukuhan tim hukum AMIN se-Sulawesi Selatan di Kota Makassar, pada Rabu 24 Januari 2024.
“Presiden harus menjaga moral dan etik. Karena moral dan etik itu berada di atas hukum dan merupakan fondasi legitimasi hukum,” ungkap Hamdan.
Hamdan merespons pernyataan Jokowi yang menyatakan bahwa tidak ada larangan presiden untuk menjadi tim kampanye, berkampanye dan memihak di Pemilu 2024.
Kata dia, memang betul tidak ada Undang-Undang yang melarang. Namun Presiden yang mengakhiri jabatannya yang tidak menjadi pasangan calon dia harus menjaga moral dan etik.
“Hukum yang tidak memiliki landasan etik dan moral adalah hukum yang bisa dipermainkan oleh siapa saja dan hukum yang sangat lemah untuk ditaati,” tutur Hamdan.
Menurut Hamdan, Presiden Jokowi mewarisi suatu sikap. Bukan sikap seorang presiden sebagai seorang negarawan dan tidak mematuhi sumpahnya dalam pasal 9 Undang-Undang Dasar (UUD),” jelas Hamdan.
Padahal kata dia, seorang presiden itu sudah bersumpah akan menjalankan Undang-Undang Dasar dan segala peraturan-peraturannya, dengan sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya berbakti kepada bangsa dan negara.
“Itulah sumpah presiden. Dia tidak boleh bersikap tidak adil terhadap kontestan Pemilu,” tegasnya memungkasi.
Baca Juga :
Zulhas Setuju Jokowi: Kalau Nyalon Aja Boleh Apalagi Mendukung
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa presiden boleh kampanye dan memihak dalam Pilpres dengan tidak menggunakan fasilitas negara.
Sentil Tom Lembong, Luhut: Menlu Retno Paling Banyak Kasih Contekan ke Pak Jokowi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Presiden Jokowi lebih banyak mendapatkan contekan dari Menlu.
VIVA.co.id
25 Januari 2024