Jokowi menuntut pengawasan smelter yang lebih ketat setelah ledakan

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak untuk memperkuat audit dan investigasi terhadap fasilitas smelter di industri pertambangan sebagai langkah pencegahan terhadap kejadian seperti kebakaran dan ledakan tungku smelter.

Ia mengatakan bahwa area paling rentan dalam sebuah smelter adalah bagian yang membutuhkan panas dan peleburan.

“Audit dan pemeriksaan fasilitas smelter harus diperkuat, periksa dua kali atau bahkan tiga kali untuk menghindari kecelakaan,” ujarnya dalam Rapat Konsolidasi Nasional 2023 untuk Persiapan Pemilihan 2024 di Jakarta pada hari Sabtu.

Jokowi mencatat bahwa polisi saat ini sedang menyelidiki kebakaran dan ledakan di smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tengah.

Ia juga meminta wartawan untuk mendapatkan pembaruan tentang perkembangan kasus tersebut dari Kepala Polisi Nasional, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ia menyatakan bahwa mengoperasikan fasilitas smelter menimbulkan tantangan yang signifikan karena peralatan besar di fasilitas tersebut dan panas yang tinggi.

“Ini bukan kali pertama kecelakaan kebakaran terjadi di fasilitas smelter. Oleh karena itu, kita harus memprioritaskan konstruksi dan elemen keselamatan,” tekankan Jokowi.

Sebelumnya, fasilitas smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah, mengalami ledakan pada tanggal 24 Desember, yang mengakibatkan beberapa korban.

Dalam kejadian lain pada hari Kamis, 28 Desember, fasilitas smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali juga terbakar namun berhasil dipadamkan tanpa mengakibatkan korban jiwa.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mendesak Kepala Kepolisian Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan penyelidikan dalam waktu dua minggu dan meminta kepolisian nasional untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran hukum yang berlaku.

Berdasarkan penyelidikan, terdapat indikasi pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) yang mengakibatkan korban.

MEMBACA  NASA membutuhkan cara yang lebih murah dan cepat untuk membawa kembali tanah Mars ke Bumi

Berita terkait: Bertindak tegas dalam kasus kecelakaan kerja Morowali: menteri kepada polisi
Berita terkait: Kementerian Ketenagakerjaan tanggapi kecelakaan fatal di pabrik Morowali.