Peringatan: Dapat Mengganggu Kepercayaan Masyarakat

sedang memuat…

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar waspada terhadap peretasan menjelang Pemilu 2024. Foto/Setneg

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar waspada terhadap peretasan menjelang Pemilu 2024. Pasalnya, hal ini bisa mengganggu kepercayaan masyarakat.

“Saya mengajak jaminan kehandalan sistem informasi dan perangkat penunjang pemilu harus berfungsi dengan baik, harus transparan, terbuka. Jangan sampai terjadi peretasan. Hati-hati mengenai ini,” ujar Jokowi pada Rapat Konsolidasi Nasional 2023 dalam Rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Jokowi pun mengingatkan bahwa ketidakcermatan penyelenggara pemilu bisa berimplikasi politis. “Sekali lagi karena ini bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik,\” katanya.

\”Dan saya ingin mengingatkan kita berada di era yang serba digital, sedikit saja ada ketidakcermatan langsung mengganggu kepercayaan masyarakat hal ini semacam ini tidak boleh terjadi, semua kita bersama harus menjaga ini,\” pungkasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu sempat ada peretasan akun anonim Jimbo di situs peretasan BreachForums mengunggah data yang diklaim diperoleh dari KPU (kpu.go.id) pada 27 November 2023. Jimbo mengaku memiliki lebih dari 250 juta (252.327.304) data.

Usai penyaringan data terduplikasi, sisanya adalah 204.807.203 data unik, hampir sama dengan jumlah warga di Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU yang berjumlah 204.807.222 orang.

Jimbo pun menyediakan sekitar 500 ribu data sebagai sampel yang bisa dilihat para pengguna BreachForums. Sampel data tersebut memuat nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat. Jimbo menjual data tersebut dengan harga 2BTC atau USD74 ribu setara Rp1,14 miliar.

(kri)

MEMBACA  Sekarang siapapun dengan akun Substack dapat mempublikasikan konten