Pemimpin Australia Mengatakan Pekerja Prancis yang Ikut Campur dalam Serangan Penusukan Boleh Tinggal Selama yang Diinginkan

Translated to Indonesian:
Pemimpin Australia mengatakan pekerja Prancis yang ikut campur dalam serangan penusukan boleh tinggal selama yang diinginkan

Perdana Menteri Australia mengatakan seorang pekerja konstruksi asal Prancis yang menghadapi seorang pria yang menusuk enam orang hingga tewas di pusat perbelanjaan Sydney dipersilakan tinggal di negara tersebut selama yang diinginkannya.

Damien Guerot dijuluki “Bollard Man” di media sosial karena rekaman kamera keamanan menunjukkan dia berdiri di atas eskalator mengancam Joel Cauchi dengan bollard plastik ketika dia mendekat. Cauchi melarikan diri ke bawah eskalator dan orang-orang di lantai Guerot tetap aman.

Visa kerja sementara Guerot di Australia seharusnya berakhir pada bulan Juli sampai perdana menteri ikut campur.

“Saya katakan ini kepada Damien Guerot, yang sedang mengurus aplikasi visa, bahwa Anda dipersilakan di sini, Anda dipersilakan tinggal selama yang Anda inginkan,” kata Perdana Menteri Anthony Albanese kepada wartawan pada hari Selasa.

“Ini seseorang yang kami sambut menjadi warga negara Australia, meskipun tentu saja itu akan menjadi kehilangan bagi Prancis,” tambah Albanese.

Pengacara Guerot, Belinda Robinson, mengatakan kepada SBS News bahwa pemerintah memberikan jaminan pada hari Selasa bahwa dia akan diberikan visa permanen Australia.

Guerot adalah salah satu dari sejumlah orang yang dipuji karena campur tangan dalam serangan tersebut. Pejabat mengatakan jumlah korban bisa jadi lebih tinggi. Polisi mengatakan penyerang tersebut mengincar perempuan; lima di antaranya tewas.

Cauchi juga melukai setidaknya dua belas orang lain, termasuk seorang bayi berusia 9 bulan yang ibunya tewas, sebelum seorang polisi menembak mati.

MEMBACA  Bagaimana protes Gaza di Universitas Indiana menjadi pertempuran untuk kebebasan berbicara | Berita Perang Israel di Gaza