Keluarga berduka atas ‘ibu cantik’ yang tewas dalam penusukan mal di Sydney Oleh Reuters

Seorang ibu muda asal Sydney, Ashlee Good, yang mendekap putrinya berusia sembilan bulan, menjadi salah satu korban serangan penusukan di pusat perbelanjaan yang acak dan menewaskan enam orang, demikian dijelaskan keluarganya dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu. Lima perempuan dan seorang penjaga keamanan pria tewas dalam serangan Sabtu di pinggiran Sydney, Bondi, yang dikonfirmasi oleh polisi pada hari Minggu, dengan 12 orang masih dirawat di rumah sakit. Good, 38 tahun, termasuk yang tewas. Polisi mengatakan putrinya dalam kondisi serius, namun stabil, di rumah sakit.

“Kami terguncang oleh kehilangan Ashlee yang mengerikan, seorang ibu yang cantik, anak perempuan, saudari, pasangan, teman, dan manusia yang luar biasa serta banyak lagi,” kata keluarga dalam pernyataan yang dilaporkan oleh media lokal. “Kami dapat melaporkan bahwa setelah menjalani operasi berjam-jam kemarin, bayi kami saat ini dalam kondisi baik,” kata keluarga.

Saksi mata memberitahu media lokal bahwa Good terlihat mendekap putrinya dan meminta pertolongan dari para pejalan kaki setelah serangan. Good, seorang ahli osteopati yang menggambarkan dirinya di LinkedIn sebagai seorang profesional yang “berbicara dengan lancar dan bersemangat”, telah memposting bulan lalu tentang “betapa besar kehormatan menjadi seorang orangtua”, disertai dengan foto dirinya bersama putrinya, Harriet.

Di Bondi, beberapa orang meletakkan bunga di pintu masuk pusat perbelanjaan tempat serangan terjadi. “Ini adalah peristiwa tragis dan mengejutkan,” kata John Tognolini, 65 tahun, yang datang dari Katoomba, sebuah kota sekitar 90 km dari Sydney, untuk meletakkan bunga.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan pada hari Minggu bahwa ia telah menerima pesan belasungkawa dari seluruh dunia, dan di Vatikan, seorang kardinal teratas mengatakan Paus Fransiskus “sangat sedih mendengar tentang serangan kekerasan di Sydney.” “Dia mengirimkan jaminan kedekatan spiritualnya kepada semua yang terkena tragedi tak berarti ini, terutama mereka yang sedang berduka atas kehilangan orang yang dicintai,” demikian telegram Vatikan tersebut.

MEMBACA  Imigran benar-benar bisa menyelesaikan pekerjaan