Kamis, 4 April 2024 – 13:40 WIB
Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI proaktif mengecek keberadaan warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan pasca negara tersebut diguncang gempa dengan magnitudo 7,4 pada Rabu kemarin, 3 April 2024.
Puan menekankan, jajaran Kemlu perlu mencari WNI guna memberikan perlindungan, seperti mencari nama dan tempat tinggal mereka. Jika diperlukan untuk dievakuasi, WNI tersebut juga dapat dipulangkan ke Indonesia.
“Maka itu, Puan meminta pemerintah melalui Kemlu untuk melakukan segala upaya secara maksimal demi memberikan perlindungan dan menjaga para WNI di negara yang terkena dampak bencana tersebut,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 4 April 2024.
Gedung di Hualien, timur Taiwan miring akibat diguncang gempa magnitudo 7,5
Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 7,5 dan 6,6 terjadi di sekitar Taiwan pada Rabu pagi kemarin. Getarannya bahkan terasa hingga ke Pulau Okinawa dan Miyako, Jepang selatan. Jepang bahkan sempat mengeluarkan peringatan tsunami di pulau-pulau tersebut. Menurut data Badan Meteorologi Jepang, gempa dengan magnitudo 7,5 di dekat pantai timur Taiwan pada pukul 08.58 waktu setempat (06.58 WIB), Rabu, 3 April, memiliki kedalaman yang sangat dangkal. Sementara itu, gempa kedua terjadi kurang dari 15 menit setelahnya, yakni pada pukul 09.11 waktu setempat (07.11 WIB).
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa tersebut tidak berdampak tsunami ke Indonesia.
Pihak Kemlu juga telah memastikan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam bencana gempa dahsyat di Taiwan. Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter menyebabkan sejumlah bangunan rusak dan korban luka. “Hasil koordinasi Kemlu dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei menunjukkan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi,” kata Juru Bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, melalui pesan singkat, pada Rabu, 3 April 2024. Jumlah korban tewas akibat gempa Taiwan telah mencapai 9 orang, sementara korban luka-luka telah mencapai lebih dari 1000 orang.