Anggota DPR: Pengibaran Bendera GAM di Aceh adalah Gejala Sosial, Harap Tak Ditangani dengan Kekerasan

Minggu, 28 Desember 2025 – 09:50 WIB

Jakarta, VIVA – Anggota DPR RI, TB Hasanuddin, memberikan pernyataan mengenai aksi massa yang mengibarkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di beberapa wilayah Aceh.

Menurutnya, kejadian ini harus dipahami sebagai gejala sosial yang perlu direspon dengan bijak, tenang, dan proporsional.

TB Hasanuddin menekankan bahwa penyelesaian masalah ini tidak boleh menggunakan pendekatan kekerasan, apalagi dengan senjata.

Ia mengingatkan bahwa Aceh punya sejarah panjang konflik, sehingga setiap tindakan harus mengutamakan prinsip perdamaian dan stabilitas sosial.

“Pengibaran bendera GAM ini adalah gejala sosial. Kita berharap penyelesaiannya tidak pakai kekerasan, apalagi pakai senjata. Pendekatan yang tepat adalah dialog dan langkah persuasif,” kata TB Hasanuddin dalam keterangannya, Minggu, 28 Desember 2025.

Lebih lanjut, TB Hasanuddin mengingatkan bahwa fokus pemerintah dan semua pihak seharusnya pada upaya rehabilitasi dan pemulihan korban bencana yang sedang dihadapi masyarakat Aceh. Menurut dia, solidaritas dan kepedulian kemanusiaan harus jadi prioritas utama.

“Fokus kita sekarang harusnya lebih ke rehabilitasi dan pemulihan korban bencana. Masyarakat butuh kehadiran negara untuk membantu mereka, bukan suasana yang malah bisa picu ketegangan,” ungkapnya.

TB Hasanuddin juga mengajak semua elemen masyarakat untuk menahan diri dan tidak terpancing provokasi yang bisa memperburuk situasi. Ia menekankan pentingnya menjaga perdamaian Aceh yang telah dibangun dengan susah payah.

“Perdamaian adalah aset yang sangat berharga. Mari kita jaga bersama dengan mengutamakan dialog, kemanusiaan, dan kepentingan rakyat Aceh,” pungkasnya.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama polisi telah membubarkan sekelompok masyarakat yang mengibarkan bendera bulan bintang atau bendera GAM di Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh, pada Kamis siang, 25 Desember 2025.

MEMBACA  Bayer Leverkusen Siap Menaklukkan Eintracht Frankfurt, Siaran Langsung Hanya di iNews!

Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Kolonel Infanteri Teuku Mustafa Kamal menyatakan, kelompok itu mulai berkumpul sekitar pukul 10.10 WIB sambil membawa bendera bulan bintang yang dipasang di kayu.

“Sekitar pukul 10.30 WIB, mereka mengibarkan bendera dan mengayun-ayunkannya sambil teriak ‘merdeka’ saat ada kendaraan lewat,” kata Mustafa dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Desember 2025.

Komandan Resor Militer 011/Lilawangsa Kolonel Infanteri Ali Imran berkoordinasi dengan Polres Lhokseumawe dan datang ke lokasi bersama personel Korem dan Kodim 0103/Aceh Utara. Sesampainya di lokasi sekitar pukul 11.10 WIB, aparat meminta massa untuk menghentikan aksi dan menyerahkan bendera, namun permintaan itu tidak dihiraukan.

Tinggalkan komentar