Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan mendorong partisipasi wanita untuk meningkatkan kualitas program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“Peran perempuan harus didorong agar mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tapi juga aktor kunci dalam pengelolaan dan keberlanjutan program MBG,” ujarnya di Jakarta pada Rabu.
Menurut Veronica, perempuan bisa berada di garda depan mengelola makanan, mulai dari menyiapkan hidangan dan mengelola pertanian berbasis komunitas hingga menciptakan manfaat ekonomi restoratif yang memberikan keuntungan finansial bagi perempuan sekaligus menjaga lingkungan.
“Program ini, yang awalnya ditujukan untuk anak sekolah, kemudian diperluas untuk menyasar ibu hamil dan menyusui guna menurunkan angka stunting. Di sinilah kita melihat pentingnya melibatkan perempuan,” tuturnya.
Wamen menyampaikan optimisme bahwa ketika perempuan diberi kesempatan untuk terlibat aktif, mereka akan membawa perubahan yang signifikan.
Dia mencatat bahwa melibatkan perempuan dalam pengelolaan program MBG akan meningkatkan mutu dan kelanjutan pelaksanaannya.
“Kami ingin dapur-dapur tidak hanya berfungsi sebagai tempat menyiapkan makanan, tetapi juga berkembang menjadi komunitas pengetahuan yang mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat,” imbuhnya.
Program makanan gratis ini diluncurkan pada 6 Januari 2025, sebagai salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan memperbaiki status gizi balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak sekolah hingga tingkat SMA.
Dengan target menjangkau 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, program ini merupakan salah satu program terbesar yang dijalankan di negara ini.
Berita terkait: BGN mengatakan siswa tidak dipaksa mengambil makanan gratis saat liburan
Berita terkait: Indonesia eksplorasi monetisasi limbah makanan MBG sebagai kredit karbon
Berita terkait: Prabowo targetkan 2.500 dapur MBG beroperasi di Papua pada Agustus 2026
Penerjemah: Anita Permata, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025