Waspada Modus Penipuan! Ini Tips dari BRI untuk Transaksi Perbankan Aman saat Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 – 17:25 WIB

Jakarta, VIVA – Menjelang masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengingatkan masyarakat agar lebih hati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang biasanya meningkat seiring banyaknya transaksi perbankan.

Tingginya mobilitas orang dan penggunaan layanan digital berpotensi dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan perbankan.

Berdasarkan perkiraan Kementerian Perhubungan, pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2025 diperkirakan mencapai 119 juta orang atau sekitar 42,6% dari total penduduk Indonesia. Lonjakan ini juga mendorong peningkatan transaksi, baik tunai maupun non-tunai, melalui berbagai layanan perbankan.

Menyikapi hal tersebut, BRI memastikan seluruh infrastruktur dan sistem layanannya dalam kondisi optimal dan siap dipakai nasabah. BRI mengoperasikan lebih dari 19.600 unit ATM dan CRM, didukung sekitar 1,19 juta AgenBRILink, lebih dari 284 ribu EDC merchant, jutaan akses QRIS, serta kartu elektronik BRIZZI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Information Technology (IT) BRI, Saladin D. Effendi, menekankan bahwa selain memastikan layanan yang handal, BRI juga menjadikan keamanan transaksi sebagai prioritas utama, terutama di saat libur panjang.

“Pada masa Nataru, aktivitas transaksi perbankan biasanya naik signifikan. Makanya, BRI tidak cuma memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem IT dengan target success rate transaksi sampai 99,9%, tapi juga terus mengedukasi nasabah supaya lebih waspada terhadap modus penipuan,” kata Saladin.

Saladin menjelaskan, salah satu langkah penting yang harus dilakukan nasabah adalah menjaga kerahasiaan data perbankan. BRI menegaskan tidak pernah meminta data sensitif seperti PIN, password, One Time Password (OTP), atau kode verifikasi lewat telepon, SMS, email, atau media sosial.

MEMBACA  Mantan trader bintang Macquarie setuju untuk bergabung dengan rumah Swiss Mercuria

“Kalau ada yang mengatasnamakan BRI dan minta data rahasia, bisa dipastikan itu penipuan. Kami imbau nasabah untuk tidak menanggapi dan segera konfirmasi lewat kanal resmi BRI,” tegasnya.

Selain itu, nasabah juga diimbau untuk selalu bertransaksi melalui kanal resmi BRI, seperti aplikasi BRImo yang diunduh dari platform resmi, serta menggunakan ATM, CRM, dan AgenBRILink yang terpercaya. Penggunaan jaringan internet publik yang tidak aman saat bertransaksi digital juga sebaiknya dihindari untuk meminimalisir risiko kebocoran data.

Halaman Selanjutnya

BRI juga mengingatkan pentingnya mengecek transaksi secara berkala. Dengan mengaktifkan notifikasi transaksi dan rutin memantau mutasi rekening, nasabah bisa lebih cepat mendeteksi jika ada transaksi yang tidak dikenal.

Tinggalkan komentar