Posting palsu mengklaim ‘8 juta umat Buddha terbunuh’ dalam pembersihan anti-komunis di Indonesia

Tangkapan layar dari pos palsu, diambil pada 26 Maret 2024

Pos tersebut tampaknya merupakan contoh sentimen anti-Muslim di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, di mana kekerasan sektarian telah meletus antara komunitas Buddha dan minoritas Muslim Rohingya.

Negara Asia Tenggara ini menghadapi tuduhan genosida di pengadilan tertinggi PBB setelah militer mengusir sekitar 750.000 minoritas Muslim Rohingya dalam sebuah tindakan keras terhadap militan pada tahun 2017.

Pos yang sama yang mengklaim Muslim Indonesia membantai jutaan umat Buddha telah dibagikan lebih dari 1.700 kali di Facebook setidaknya sejak 2022 di sini, sini, sini, sini, dan sini.

Klaim tersebut adalah palsu, beberapa sarjana memberitahu AFP.

‘Total bohong’

Lebih dari setengah juta orang tewas di Indonesia antara Oktober 1965 dan Maret 1966, dalam sebuah pertunjukan berdarah yang membawa masuk pemerintahan diktator Suharto yang panjang.

Pembunuhan tersebut menyebabkan runtuhnya Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sekarang dilarang, dulu merupakan salah satu yang terbesar di dunia di belakang Tiongkok dan Uni Soviet.

Tetapi \”tidak mungkin\” delapan juta umat Buddha tewas saat itu, kata antropolog Roberto Rizzo yang mengkhususkan diri dalam penelitian tentang sejarah Buddha di Indonesia (tautan diarsipkan).

\”Tidak pernah ada begitu banyak umat Buddha di Indonesia dalam sejarah modern negara ini,\” katanya kepada AFP. Umat Buddha mungkin telah dibunuh tetapi \”pastinya tidak dalam jumlah besar,\” tambahnya.

Saskia E. Wieringa, ketua Pengadilan Rakyat Internasional 1965, sebuah pengadilan rakyat yang didirikan oleh aktivis yang mengadakan sidang tentang kekerasan tersebut, secara terpisah mengatakan bahwa klaim tersebut adalah \”total bohong\” (tautan diarsipkan).

Korban-korban tersebut terutama ditargetkan \”karena dianggap berafiliasi dengan organisasi komunis,\” katanya kepada AFP. \”Pemerkosaan dan pembunuhan terhadap wanita terkait dengan asumsi politik mereka, bukan dengan aspek keagamaan apa pun.\”

MEMBACA  Menurut Calvin Verdonk, Seharusnya Indonesia Menang Telak atas Filipina, Tetapi

Andi Achdian, seorang sejarawan di Universitas Nasional di Jakarta, secara terpisah mengatakan: \”Korban-korban tersebut adalah orang-orang komunis atau yang dituduh sebagai komunis, sehingga afiliasi agama tidak relevan\” (tautan diarsipkan).

Buddhisme tidak benar-benar hilang dari Indonesia, bertentangan dengan klaim dalam pos tersebut.

Menurut statistik dari Kementerian Agama negara kepulauan tersebut per Agustus 2022, sekitar dua juta warganya adalah umat Buddha, yang merupakan 0,73% dari populasi (tautan diarsipkan).

Foto yang Disalahgunakan

Lebih lanjut, pencarian gambar mundur dan kata kunci di Google menemukan bahwa foto-foto yang dibagikan dalam pos-pos tersebut dibagikan dalam konteks yang salah.

Gambar patung Buddha diambil di Taiwan setelah topan, menurut agensi berita Associated Press (AP) yang awalnya mempublikasikannya pada Agustus 2019 (tautan diarsipkan).

\”Sebuah patung kepala Buddha terendam dalam air banjir dan puing-puing dari Topan Morakot di sebuah kuil di Kabupaten Kaohsiung, selatan Taiwan, Selasa, 11 Agustus 2009,\” tulis keterangan foto tersebut.

Topan Morakot melanda Taiwan bagian tengah dan selatan pada pertengahan Agustus 2009, menewaskan ratusan orang (tautan diarsipkan).

Dibawah ini adalah perbandingan tangkapan layar patung Buddha dalam pos palsu (kiri) dan foto dari AP (kanan):

Perbandingan tangkapan layar foto dalam pos palsu (kiri) dan foto asli dari AP (kanan)

Dua foto lain yang menunjukkan pria-pria yang terikat sebelumnya dipublikasikan di situs web Arsip Nasional Belanda di sini dan di sini (tautan diarsipkan di sini dan di sini).

Badan arsip nasional menunjukkan kedua foto tersebut berasal sebelum pembunuhan tahun 1960-an. Keterangan menyebutkan bahwa foto-foto itu merupakan bagian dari serangkaian foto yang diambil selama pemberontakan komunis di Madiun, Jawa Timur, pada September 1948 (tautan diarsipkan).

MEMBACA  34 partai berlomba di Jerman dalam pemilihan umum Eropa pada bulan Juni

Foto-foto dalam pos palsu (kiri) diputar secara horizontal seperti yang ditunjukkan dalam perbandingan tangkapan layar di bawah ini dengan foto-foto asli dari Arsip Nasional Belanda (kanan):

Perbandingan tangkapan layar dari foto pria yang ditahan dalam pos palsu (kiri) dan foto asli dari Arsip Nasional Belanda (kanan)