Jumat, 5 Desember 2025 – 05:50 WIB
Bandung, VIVA – Banjir bandang dan tanah longsor menerjang beberapa tempat di Kabupaten Bandung Barat pada Kamis, 4 Desember 2025. Banjir yang disebabkan curah hujan tinggi ini membuat Sungai Cibitung di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin meluap. Airnya kemudian merendam area wisata sampai lahan persawahan milik warga.
Objek wisata Lembah Curugan Gunung Putri yang letaknya di pinggir sungai mengalami dampak paling parah. Tempat itu terendam air yang sudah bercampur dengan lumpur. Selain itu, kurang lebih lima hektar sawah yang digarap warga di sisi sungai juga ikut tergenang air deras. Kolam-kolam budidaya milik warga pun turut terkena efeknya.
"Benar, ada luapan air ke objek wisata Lembah Curugan. Lokasinya memang tepat di tepi sungai, dan karena hujan sangat deras, air dengan cepat meluap dan menggenangi kawasan wisata itu," ujar Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin, saat dikonfirmasi.
Asep menjelaskan, berdasarkan penilaian awal, dampak banjir bandang ini terutama terpusat di kawasan wisata dan lahan pertanian di sekitar sungai.
"Objek wisata itulah yang terendam. Untuk sawahnya, sebenarnya lahan tersebut statusnya sudah dibebaskan dan jadi aset Indonesia Power (IP), tapi masih tetap dipakai warga untuk bertani. Saat ini kami sedang mendata total luas area yang kena dampak," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Asep, BPBD sudah memastikan bahwa luapan Sungai Cibitung tidak mengancam permukiman penduduk, karena jarak rumah warga relatif jauh dari tepi sungai. Walaupun begitu, ia menambahkan bahwa masyarakat tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini mengingat potensi bencana hidrometeorologi masih tinggi selama musim hujan.
Selain banjir bandang, cuaca buruk juga memicu kejadian longsor di wilayah Kecamatan Cililin dan Sindangkerta, Bandung Barat. Di Cililin, dilaporkan ada longsor yang menimbun badan jalan di Desa Nanggerang dengan material cukup banyak. Kejadian ini mengakibatkan mobil atau kendaraan roda empat tidak bisa lewat. Sementara, kendaraan roda dua terpaksa memakai bahu jalan.
Longsor berikutnya terjadi di Kampung Cigagak, Desa Buninagara, Kecamatan Sindangkerta. Longsor ini menutupi seluruh badan jalan di lokasi tersebut. (ant)