Zelenskyy: Ukraina Dihadapkan pada Pilihan Sulit, Dukungan AS atau Harga Diri yang Hilang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bilang ke negaranya kalau mereka mungkin hadapi pilihan yang sangat sulit. Pilihannya antara memperjuangkan hak-hak berdaulat mereka atau mempertahankan dukungan dari Amerika, yang sangat mereka butuhkan. Ini terjadi saat para pemimpin bahas proposal perdamaian dari AS yang dianggap menguntungkan Rusia.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dengan hati-hati menyambut rencana AS untuk akhiri perang. Rencana ini berisi banyak tuntutan Kremlin, tapi hanya tawarkan jaminan keamanan terbatas untuk Ukraina. Putin bilang rencana itu "bisa jadi dasar untuk penyelesaian damai." Tapi dia juga tuduh Ukraina tidak setuju dan tidak realistis.

Rencananya memperkirakan Ukraina harus serahkan wilayah ke Rusia — sesuatu yang sudah berkali-kali ditolak mentah-mentah oleh Kyiv. Ukraina juga harus kurangi jumlah tentaranya dan dihalangin untuk gabung dengan NATO.

Zelensky, dalam pidatonya, tidak langsung tolak rencana itu. Tapi dia tetap bersikukuh pada perlakuan yang adil. Dia janji akan "bekerja dengan tenang" dengan Washington dan partner lainnya. Dia bilang ini adalah "salah satu momen paling sulit dalam sejarah kami." Dia juga bilang sudah bicara lama dengan Wakil Presiden AS JD Vance tentang proposal perdamaian ini.

"Saat ini, tekanan pada Ukraina adalah salah satu yang terberat," kata Zelenskyy. "Ukraina mungkin sekarang hadapi pilihan yang amat sangat sulit, antara kehilangan martabatnya atau risiko kehilangan partner kunci."

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump dalam wawancara radio mengatakan dia mau jawaban dari Zelenskyy tentang rencana perdamaiannya dalam waktu seminggu. Tapi dia bilang batas waktu bisa diperpanjang kalau perlu.

Zelenskyy juga sudah bicara dengan pemimpin Jerman, Prancis, dan Inggris. Mereka semua janji akan terus dukung Ukraina. Pemimpin-pemimpin Eropa ini berusaha cepat tanggap dengan proposal AS yang ternyata juga mengejutkan mereka.

MEMBACA  Peningkatan Kas Negara Tertahan di Tahun 2024 Akibat Potensi Pemangkasan Suku Bunga Bank Sentral pada Bulan Desember

Banyak negara Eropa lihat masa depan mereka sendiri juga dipertaruhkan dalam perang ini. Pemimpin Uni Eropa bilang perang Rusia di Ukraina adalah ancaman eksistensial bagi Eropa. Tapi mereka tegaskan, bagaimana perang ini berakhir itu sangat penting. "Pada akhirnya, syarat perjanjian apa pun adalah untuk Ukraina yang putuskan," kata mereka.

Pejabat Ukraina bilang mereka sedang mempertimbangkan proposal dari AS itu. Seorang penasihat Zelenskyy bilang mereka sedang memproses tawaran dari mitra dengan pikiran terbuka, tapi tetap berpegang pada prinsip-prinsip Ukraina yang tidak berubah: kedaulatan, keamanan rakyat, dan perdamaian yang adil.