Trump ‘Menguasai Panggung Politik’ Layaknya Tak Ada Presiden AS Lainnya, Ungkap Diplomat Ternama Kishore Mahbubani

Banyak pakar politik bilang Donald Trump bikin Amerika Serikat jadi lebih lemah di dalam negeri dan di dunia. Tapi, beberapa ahli lain berpendapat bahwa Presiden Trump dan AS sebaiknya jangan diremehkan.

“(Trump) itu presiden yang lebih berpengaruh daripada presiden-presiden AS sebelumnya,” kata Kishore Mahbubani, seorang diplomat dan penulis terkenal dari Singapura yang pernah jadi Presiden Dewan Keamanan PBB.

“Dia sudah mengubah agenda dengan sangat jelas, dan mendominasi politik dengan cara yang tidak dilakukan presiden AS lain baru-baru ini,” tambah Mahbubani saat berbicara di Fortune Innovation Forum di Kuala Lumpur pada hari Selasa.

Mahbubani, yang bukunya banyak dibaca orang, juga bilang bahwa ekonomi Amerika masih 1,5 kali lebih besar dari ekonomi Cina. Dan Amerika punya senjata yang kuat: Dollar AS.

“Dalam banyak hal, Cina masih perlu pakai Dollar AS—mereka tidak bisa lepas darinya. Dan ketika Amerika memberikan sanksi yang melibatkan USD, itu bisa bikin Cina tidak nyaman,” ujar diplomat itu.

Tapi, kata Mahbubani, kebangkitan Cina yang sangat cepat tidak bisa disangkal, bahkan oleh orang Amerika. Ini ditekankan pada bulan Oktober ketika Trump menyebut pertemuannya dengan Xi Jinping sebagai pertemuan ‘G2‘, yang mengakui kekuatan negara dari timur yang sedang naik.

“Waktu Amerika kenakan tarif pada lebih dari 100 negara, hanya satu negara di dunia yang bisa melawan dengan efektif, yaitu Cina,” kata Mahbubani. Dia mencatat bahwa kontrol Cina atas logam jarang memberinya kekuatan penyeimbang strategis terhadap Dollar AS.

Tapi, dia menambahkan, kesalahan utama pemikiran Barat tentang Cina adalah mereka melihat dunia dalam hitam dan putih, seperti kompetisi antara demokrasi putih dan otokrasi hitam—padahal kenyataan tidak pernah sesederhana itu.

MEMBACA  'Semua Orang Mengkonfirmasi Permintaan Gila'

“Tidak ada pertanyaan bahwa masyarakat Barat ada di sisi yang benar dalam sejarah mereka untuk mendorong demokrasi dan kebebasan, tapi juga tidak ada pertanyaan bahwa Cina ada di sisi yang benar dalam sejarah Cina,” kata Mahbubani.

Bagaimanapun, Cina adalah peradaban tertua yang terus berlanjut di dunia, dan bagi mereka, menjaga stabilitas dan harmoni jauh lebih penting, jelasnya. Dia menambahkan bahwa Barat, sayangnya, lambat menyadari ini dan lebih memilih berpegang pada pandangan dunia di mana kebebasan mendorong inovasi dan kontrol membunuhnya.

“Pemikiran bahwa orang Cina tidak bisa inovatif itu sangat tidak masuk akal, tapi ini menunjukkan bahwa pikiran Barat telah terperangkap dalam gelembung yang tidak mengerti dunia lain,” ucap Mahbubani.

Mahbubani memperkirakan bahwa usaha Amerika untuk menghentikan Cina akan terus berlanjut setidaknya selama sepuluh atau dua puluh tahun lagi.

“Amerika Serikat sudah menjadi nomor satu selama 130 tahun, dan tidak ada kekuatan besar yang menyerahkan posisi nomor satunya dengan mudah,” katanya.

Cina juga harus tetap waspada, karena “ada sesuatu yang kuat dan dinamis dalam sistem ekonomi dan sosial Amerika yang menjelaskan kinerja tingginya”, ujar diplomat tersebut.

“Jadi, setiap kali saya ketemu teman-teman Cina, saya selalu bilang kepada mereka untuk jangan pernah, jangan pernah meremehkan Amerika Serikat.”