BPBD mendistribusikan bantuan kepada warga yang terkena dampak gempa di Pulau Bawean

Surabaya (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jawa Timur telah mendistribusikan bantuan logistik kepada masyarakat yang terdampak serangkaian gempa yang melanda Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, sejak Jumat (22 Maret). Dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di sini pada hari Minggu, Plt. Kepala BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto mencatat bahwa bantuan tersebut disalurkan menggunakan sebuah kapal. “Bantuan tersebut termasuk 200 lembar terpal, 100 kasur, 200 selimut, 100 paket sembako, 50 dus lauk-pauk, 50 dus makanan siap saji, 50 dus air mineral, satu tenda pengungsian, dan satu tenda keluarga,” ujarnya. Pada hari Sabtu (23 Maret), tambahnya, sebuah tim gabungan yang terdiri dari pejabat BPBD Jawa Timur dan beberapa lembaga mengevaluasi besarnya kerusakan, memuat dan memuat bantuan yang disediakan, dan membuat persiapan untuk mendirikan tenda pengungsian. Setelah berkoordinasi dengan pejabat setempat di pulau tersebut, tim mengamati desa-desa untuk memeriksa bangunan-bangunan yang rusak, termasuk di Desa Gelam. “BPBD Jawa Timur juga memeriksa sejumlah posko pengungsian di Desa Suwari, Kecamatan Sangkapura, salah satu desa yang paling parah terdampak di wilayah tersebut,” katanya. Dia juga mengatakan bahwa BPBD Jawa Timur bekerja sama dengan pejabat Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan BPBD Gresik untuk memuat dan memuat bantuan yang diberikan kepada warga Bawean. Serangkaian gempa, termasuk gempa berkekuatan 6,5 magnitude, melanda Kabupaten Tuban pada Jumat (22 Maret) dan diikuti oleh beberapa gempa susulan. Getaran tersebut dirasakan di Tuban dan sekitarnya, termasuk ibu kota provinsi Surabaya serta Gresik. Beberapa kerusakan infrastruktur dilaporkan di Pulau Bawean, namun tidak ada korban jiwa. Pusat gempa terletak 130 km timur laut Tuban pada kedalaman dangkal 10 km, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sementara itu, Sekretaris BPBD Jawa Timur Andhika N. Sudigda mencatat bahwa tim gabungan belum memasang tenda untuk para pengungsi. “Rencana awal kami adalah memasang tenda segera. Namun, kami harus menunda rencana tersebut karena banyak warga yang sedang istirahat di lokasi yang dimaksud,” katanya setelah pertemuan koordinasi untuk percepatan penanganan gempa. Bupati Gresik Ahmad Yani dan pejabat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG turut hadir dalam pertemuan tersebut. Menurut data dari BPBD Jawa Timur, diperbarui pada hari Minggu pukul 01.00, Gresik dan enam wilayah sekitarnya telah dilanda total 201 gempa susulan. Bencana alam ini telah merusak ribuan bangunan, termasuk 78 sekolah dan 156 rumah ibadah, serta mengungsikan 15.731 orang.

MEMBACA  Enam Pelaku Pengeroyokan yang Viral di Ciparay Ditangkap, Motifnya Terungkap