Perusahaan Real Brokerage kasih tahu mereka sudah selesaikan gugatan hukum dari mantan kepala keuangan mereka.
Michelle Ressler pernah gugat perusahaan itu bulan Juni. Dia bilang perannya dikurangi habis habis pulang dari cuti hamil, terus dia dipecat karena protes soal perlakuan beda itu.
Ressler dipecat April 2024, itu tiga bulan setelah dia balik kerja. Audit dalam bilang dia pakai kartu perusahaan buat belanja lebih dari $17,000 antara Maret dan Juli 2024. Tapi Ressler klaim itu semua untuk biaya kerja.
Berdasarkan kesepakatan, Ressler setuju bayar balik uang untuk "pengeluaran pribadi" pakai kartu kantornya. Real Brokerage tidak akan bayar Ressler uang apapun.
Gugatan Ressler ini terjadi di tahun yang sudah sulit buat perusahaan yang cepat berkembang ini. Saham mereka turun hampir 20% karena mereka berusaha capai profit sementara nilai saham pemegang saham menipis.
Di kuartal ketiga, mereka hampir impas. Rugi bersihnya cuma $280,000, lebih bagus dari tahun lalu yang rugi $2.5 juta. Perusahaan ini tetap tumbuh cepat, jumlah transaksinya naik lebih dari 49% dan dapat sekitar 2,100 agen baru dalam tiga bulan itu.
Margin kotor perusahaan turun di kuartal itu jadi 7.9% dari 8.6% tahun sebelumnya. CFO Ravi Jani jelasin pas lapor pendapatan, ini karena banyak transaksi dari agen top yang sudah capai target volume, jadi mereka bayar $285 per transaksi, bukan bagi hasil 15% biasa.
Perusahaan juga laporkan dapat pendapatan sekitar $200,000 dari fitur perbankan untuk agen, namanya Real Wallet. Tapi dalam gugatannya, Ressler bilang fitur ini tidak beres, bikin komisi dibayar dua kali dan agen tidak bisa akses uangnya.
Artikel ini aslinya muncul di The Real Deal. Klik di sini untuk baca cerita lengkapnya.