Pesan Anti-Hezbollah Ditampilkan dalam Hacking Bandara Lebanon

Layar informasi yang menampilkan pesan anti-Hezbollah muncul di bandara internasional Beirut pada hari Minggu akibat serangan peretasan saat ketegangan terus meningkat di wilayah tersebut.

Layar yang biasanya menampilkan waktu kedatangan dan keberangkatan malah menampilkan pesan yang menuduh kelompok militan Lebanon, Hezbollah, telah mengancam Lebanon dengan perang melawan Israel, seperti yang dilaporkan oleh The Associated Press (AP). Pesan tersebut dikatakan ditampilkan bersama dengan logo kelompok Soldiers of God, yang telah mencuri perhatian di Lebanon karena kampanye anti-LGBTQ-nya, dan organisasi kecil yang disebut The One Who Spoke.

Soldiers of God membantah keterlibatannya, sementara The One Who Spoke membagikan foto pesan tersebut di media sosial, seperti yang dilaporkan oleh AP.

“Pesan tersebut berbunyi, ‘Hassan Nasrallah, Anda tidak akan lagi memiliki pendukung jika Anda mengutuk Lebanon dengan perang yang akan Anda tanggung konsekuensinya,'” demikian bunyi pesan tersebut, seperti yang disampaikan oleh AP.

Serangan peretasan ini dilakukan oleh kelompok-kelompok dalam negeri yang anti-Hezbollah, menurut AP. The Associated Press juga mencatat bahwa media lokal yang dikelola oleh pemerintah melaporkan bahwa serangan peretasan ini sejenak mengganggu pemeriksaan bagasi.

Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas, Hezbollah telah menargetkan basis militer Israel dan posisi di sepanjang perbatasan utara dengan Israel sebagai balasan. Ketegangan semakin meningkat dalam beberapa minggu terakhir, terutama setelah terjadi dugaan pembunuhan seorang pejabat Hamas penting oleh Israel di pinggiran kota Beirut minggu lalu.

Israel dan Hezbollah saling bertukar tembakan berat pada hari Sabtu, satu hari setelah pemimpin kelompok militan tersebut, Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa mereka harus membalas atas dugaan pembunuhan pejabat Hamas penting tersebut.

“Kami tidak bisa berdiam diri menghadapi pelanggaran serius ini karena ini berarti bahwa seluruh rakyat kami akan terancam. Seluruh kota, desa, dan tokoh masyarakat kami akan terancam,” ujar Nasrallah, seperti yang dilaporkan oleh AP.

MEMBACA  Kepala UNRWA mengatakan banyak kamp Palestina di Lebanon kosong setelah serangan Israel menurut Reuters

Untuk berita, cuaca, olahraga, dan video streaming terbaru, kunjungi The Hill.