Pada tahun 1992, Francis Ford Coppola menyutradarai Bram Stoker’s Dracula, dengan Gary Oldman berperan sebagai vampir yang memikat dan Anthony Hopkins sebagai Van Helsing, musuh bebuyutannya yang membawa tonggak kayu. Kala itu, Hopkins baru saja meraih kesuksesan lewat perannya yang memenangkan Oscar sebagai monster legendaris lain: Dr. Hannibal Lecter dalam The Silence of the Lambs (1991)—namun sebenarnya, ketertarikannya pada Dracula telah dimulai sejak puluhan tahun sebelumnya. Dalam memoar barunya, We Did OK, Kid, Hopkins merefleksikan karier panjangnya, termasuk peran yang melahirkan ribuan kostum Halloween dan lelucon tentang kacang fava.
Sebuah kutipan buku yang diterbitkan oleh surat kabar Inggris The Times mengangkat periode dalam karier Hopkins yang selalu ingin diketahui para penggemar horor: saat ia bergabung dalam film thriller pembunuh berantai karya Jonathan Demme dan menciptakan interpretasi tak terlupakan atas karakter Lecter. Ia hanya membaca 15 halaman naskah sebelum memutuskan bahwa itu adalah peran terbaik yang pernah ia temui dan berhenti membacanya karena tidak ingin menghadapi kekecewaan jika tidak terpilih.
Tentu saja, Hopkins akhirnya dipercayai peran tersebut, dan dalam kutipan itu ia menulis, “Aku secara insting tahu cara memerankan Hannibal. Aku memiliki sisi iblis dalam diriku. Kita semua memilikinya. Aku tahu apa yang menakutkan bagi orang-orang.”
Ia ingat bahwa ia menghindari rekan mainnya, Jodie Foster, yang juga pemenang Oscar, selama produksi—untuk menjaga dinamika aneh antar karakter mereka—meskipun ia menulis bahwa kini mereka adalah teman baik. Namun kala itu, Foster agak takut padannya, katanya.
“Pada hari pembacaan naskah pertama… aku berusaha tampak semenyeramkan mungkin. Ruangan itu sunyi senyap. Beberapa detik setelah aku mulai berbicara sebagai Lecter, aku melihat Jodie menjadi tegang,” tulisnya.
Dan di sinilah pengaruh Dracula muncul: “Aku juga mengandalkan impersoanasiku terhadap Bela Lugosi di masa kecil saat di asrama. Waktu kecil, aku pernah menontonnya dalam film Dracula. Buku itu merupakan salah satu buku besar pertama yang pernah kubaca. Dalam buku, protagonis Jonathan Harker terluka oleh silet cukurnya sendiri dan merasakan perhatian mendalam Dracula. Suara yang kubayangkan dibuat Dracula pada momen itu, saat ia menginginkan darah Harker, adalah kombinasi yang sangat khusus antara desisan dan hisapan.”
“Dari situlah asal suara yang kulakukan dengan bibirku sebagai Hannibal, yang begitu sering ditiru orang.”
Kutipan tersebut berakhir setelah ia memenangkan Oscar untuk Aktor Terbaik, jadi kita tidak mendapat insight apakah ia memberi saran pada Oldman untuk film Bram Stoker’s Dracula. We Did OK, Kid sudah tersedia sekarang.
Ingin berita io9 lainnya? Cek jadwal perilisan terbaru Marvel, Star Wars, dan Star Trek, kelanjutan DC Universe di film dan TV, serta semua yang perlu kamu ketahui tentang masa depan Doctor Who.