Industri alas kaki dan barang kulit Indonesia tumbuh 8,3 persen pada kuartal pertama tahun 2025, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,12 persen, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada hari Selasa.
Berbicara pada peresmian Pusat Pemberdayaan Industri Alas Kaki Nasional (BPIPI) di Sidoarjo, Jawa Timur, Kartasasmita menyatakan bahwa pertumbuhan sektor ini didorong oleh kinerja ekspor yang kuat.
Ekspor produk alas kaki dan kulit mencapai US$5,16 miliar antara bulan Januari dan Agustus 2025, meningkat dari US$4,61 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, ujarnya.
Mengutip data dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, menteri mencatat bahwa 23.010 merek alas kaki lokal telah terdaftar, yang mencerminkan kreativitas dan daya saing sektor ini yang terus berkembang.
Kartasasmita mengatakan bahwa memperluas dukungan domestik untuk merek lokal akan semakin memperkuat ketahanan industri dan membantunya mempertahankan momentum positif ini.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 53.333 usaha kecil kulit dan alas kaki saat ini mempekerjakan sekitar 159.000 pekerja, sementara 737 perusahaan menengah dan besar menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 571.000 pekerja.
Kinerja kuat industri ini telah membantu Indonesia mempertahankan posisinya sebagai eksportir alas kaki terbesar keenam di dunia, dengan Amerika Serikat sebagai pasar tujuan utama, diikuti oleh beberapa negara Eropa dan negara berkembang.
Kartasasmita menyerukan optimisme yang terus-menerus terhadap masa depan sektor ini dan mendorong konsumsi domestik yang lebih besar terhadap produk lokal untuk memperkuat industri nasional.
“Saya harap semua pejabat daerah, kementerian, dan lembaga secara konsisten menjaga komitmen untuk menggunakan produk dalam negeri,” katanya, sambil menambahkan bahwa pemerintah akan terus membina ekosistem bisnis yang kondusif melalui kebijakan industri yang efektif.
Berita terkait: Ekspor alas kaki Indonesia capai USD3,77 miliar, peringkat keenam global
Berita terkait: Industri tekstil dan alas kaki paling terdampak tarif AS
Penerjemah: Astrid FH/Fahmi Alfian, Mecca Yumna
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025