Jakarta (ANTARA) – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong agar sekolah dan masyarakat segera menerapkan sistem peringatan dini yang efektif dan memberikan perhatian yang peduli untuk mencegah kasus bunuh diri di kalangan pelajar.
“KPAI mengajak semua pihak untuk membangun sistem peringatan dini di sekolah dan komunitas. Anak-anak yang menunjukkan perubahan perilaku, kehilangan semangat belajar, atau tanda-tanda stres berat harus segera mendapat perhatian dan dukungan psikologis,” kata anggota KPAI Aris Adi Leksono pada Jumat.
Dia menjelaskan, sistem ini mengandalkan guru, khususnya konselor sekolah, untuk secara proaktif memantau kondisi sosial dan emosional siswa. Pelatihan untuk guru dan juga teman sebaya juga penting agar dapat mengenali tanda-tanda depresi, stres, atau menarik diri.
Leksono menekankan, koordinasi antara sekolah, puskesmas, dan instansi terkait sangat penting untuk anak-anak yang teridentifikasi berisiko tinggi. Data kehadiran, perilaku, dan interaksi sosial harus dijadikan indikator dini dari masalah kesehatan mental.
“Dukungan psikologis awal harus diberikan melalui psikolog sekolah atau tenaga profesional kesehatan mental segera setelah gejala atau laporan risiko muncul,” tambahnya.
Berita terkait: Jakarta peringkat tertinggi dalam risiko depresi dan kecemasan, pemeriksaan gratis menunjukkan
Dia juga menyoroti peran penting keluarga, dengan mendorong komunikasi yang positif dan bimbingan spiritual untuk mendukung pemulihan anak.
Ajakan komisi ini menyusul dua dugaan kasus bunuh diri pelajar di Sawahlunto, Sumatera Barat, dan Sukabumi, Jawa Barat.
“Peristiwa tragis ini menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan dan keluarga untuk lebih peka terhadap kesehatan mental anak dan remaja,” ujar Leksono.
KPAI sebelumnya telah menekankan pentingnya deteksi dini dan respon cepat dalam kasus perundungan. Identifikasi dan intervensi yang tepat waktu adalah kunci untuk mengurangi dampak pada korban dan mengatasi perilaku berbahaya.
Rekomendasi komisi ini bertujuan untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan di seluruh sekolah dan masyarakat, memastikan anak-anak yang berisiko mendapatkan dukungan serta perlindungan psikologis yang tepat waktu.
Berita terkait: Pemerintah memberikan bantuan untuk keluarga terdampak filisida di Bandung