PERLU DIKETAHUI
Kepolisian Nasional Spanyol mengumumkan penangkapan terhadap tujuh orang anggota geng yang mencuri lebih dari 1.000 kursi dari berbagai restoran.
Aksi pencurian ini dilakukan secara strategis antara bulan Agustus dan September, dengan total kerugian mencapai sekitar $69.000.
Ketujuh tersangka akan menghadapi tuduhan pencurian dan keanggotaan dalam organisasi kriminal.
Sejumlah pemilik restoran dan bar di Spanyol kehilangan sebagian besar, bahkan seluruh, kursi makan mereka setelah sebuah kelompok kriminal mencuri kursi-kursi dari area tempat duduk luar ruangan.
Menurut laporan dari Associated Press yang diterbitkan pada Rabu, 22 Oktober, Kepolisian Nasional Spanyol mengumumkan penangkapan tujuh tersangka (enam laki-laki dan satu perempuan) yang dituduh mengambil lebih dari 1.100 kursi hanya dalam dua bulan.
Para tersangka dikabarkan menyasar 18 establishment di Madrid dan Talavera de la Reina, sebuah kota kecil di barat daya ibu kota, selama Agustus dan September. Otoritas memperkirakan nilai kursi-kursi yang dicuri sekitar $69.000, atau 60.000 euro.
Menurut para penyelidik, seperti dilaporkan AP, kelompok ini beroperasi terutama pada malam hari, dengan cermat memilih restoran dan bar di mana kursi dibiarkan di luar. Banyak tempat makan di Spanyol menyimpan meja dan kursi di luar ruangan, bahkan setelah jam operasional, dengan cara menumpuknya dan bahkan menguncinya dengan rantai untuk mencegah pencurian. Meskipun telah dilakukan tindakan pencegahan tersebut, para tersangka berhasil membawa perabotan itu tanpa langsung terdeteksi.
Polisi menyatakan bahwa kursi-kursi curian tersebut tidak disimpan untuk penggunaan pribadi. Alih-alih, para tersangka menjualnya kembali baik di dalam Spanyol maupun ke luar negeri, termasuk ke Maroko dan Rumania, mengubah apa yang mungkin terlihat seperti kelakar kecil menjadi sebuah usaha kriminal yang menguntungkan.
Ketujuh individu tersebut kini menghadapi tuduhan pencurian dan keanggotaan dalam organisasi kriminal. Otoritas menekankan sifat kasus yang tidak biasa ini, dengan mencatat bahwa meskipun pencurian kecil-kecilan adalah hal yang umum, penargetan sistematis terhadap tempat duduk luar ruangan dalam skala sebesar ini jarang terjadi.
Bagi para pemilik restoran di Madrid dan Talavera de la Reina, kasus ini menjadi pengingat bahwa bahkan benda sehari-hari yang ditinggalkan di tempat terbuka dapat menjadi sasaran. Polisi telah mendorag establishment untuk terus dan mengambil tindakan pencegahan ekstra dalam mengamankan perabotan luar ruangan serta tetap waspada, terutama selama larut malam.
Meskipun gambaran tentang kursi yang dicuri mungkin memicu senyuman, konsekuensinya serius baik bagi pemilik bisnis maupun para tersangka, yang dapat menghadapi dampak hukum yang signifikan jika terbukti bersalah.
Dan tampaknya perampokan bernilai tinggi sedang meningkat, menyusul berita terbaru tentang koleksi perhiasan bersejarah Prancis, yang berasal dari abad ke-18, 19, dan 20, dicuri dari museum Louvre.
Menurut seorang juru bicara dari Louvre, perampokan terjadi pada Minggu, 19 Oktober, sekitar pukul 09.30 waktu setempat. Para tersangka mengakses Galerie d’Apollon (Galeri Apollo) melalui jendela yang dibuka paksa dan memasuki gedung membawa gergaji mesin kecil dan gerinda sudut.
Kementerian Kebudayaan, seperti dilaporkan Reuters, mengonfirmasi bahwa sembilan potong perhiasan mahkota telah diambil, termasuk sebuah tiara, kalung, dan sebuah anting yang dikenakan oleh Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense yang terbuat dari safir; sebuah kalung zamrud yang serasi dan anting zamrud yang dikenakan oleh istri kedua Napoleon Bonaparte, Marie-Louise; sebuah tiara dan bros besar, yang dikenal sebagai “reliquary brooch,” yang sebelumnya dimiliki oleh Permaisuri Eugénie.
“Di luar nilai pasarnya, barang-barang ini memiliki nilai warisan dan sejarah yang tak ternilai,” kata Lourve dalam sebuah pernyataan mengenai insiden bersejarah tersebut, yang diperoleh PEOPLE. “Menteri kebudayaan dan dalam negeri berada di lokasi bersama manajemen museum.”
Baca artikel aslinya di People.