Sinopec Alihkan Kapal Tanker Raksasa dari Pelabuhan yang Dijatuhi Sanksi AS, Menurut Data Pelacakan Kapal

(Koreksi berita 13 Oktober, hapus referensi ke catatan riset Sublime China Information)

Oleh Florence Tan

SINGAPURA (Reuters) – Sanksi terbaru Amerika Serikat ke terminal minyak mentah besar di China memaksa grup penyuling Sinopec untuk mengalihkan kapal tanker supernya dan meminta beberapa pabriknya untuk turunkan tingkat pengolahan minyak mentah. Ini menurut data pelacakan kapal dan perusahaan konsultan China.

Data LSEG menunjukkan, sebuah kapal tanker super yang bawa minyak ke pelabuhan Rizhao di provinsi Shandong, China, ubah tujuannya akhir pekan lalu. Ini terjadi setelah AS berikan sanksi ke sebuah terminal impor di pelabuhan itu pada hari Jumat.

Konsultan JLC perkirakan pada hari Sabtu bahwa operasi Sinopec di bulan Oktober mungkin turun 3.36% dari rencana awal, jadi sekitar 5.16 juta barel per hari.

Sinopec tidak langsung menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Data LSEG tunjukkan kapal tanker super New Vista, yang disewa oleh anak perusahaan perdagangan Sinopec yaitu Unipec dan awalnya dijadwalkan bongkar muat di Rizhao pada hari Minggu, telah ganti tujuannya ke pelabuhan Ningbo dan Zhoushan. Kapal itu diperkirakan sampai tanggal 15 Oktober.

Kapal New Vista bisa mengangkut 2 juta barel minyak mentah dan saat ini membawa jenis minyak mentah Upper Zakum dari Abu Dhabi.

Terminal Minyak Mentah Rizhao Shihua, yang separuh kepemilikannya dimiliki oleh unit logistik Sinopec, termasuk di antara entitas yang masuk daftar sanksi dari Departemen Keuangan AS. Sanksi ini juga mencakup kapal-kapal yang mengangkut minyak mentah Iran dan gas petroleum cair.

AS mengatakan terminal yang terletak di kota Lanshan, provinsi Shandong ini, yang merupakan pusat penyulingan minyak utama di China, disanksi karena menerima minyak Iran yang dibawa oleh kapal-kapal yang terkena sanksi.

MEMBACA  Investasi AI meningkatkan pendanaan modal ventura AS ke level tertinggi dalam dua tahun, data menunjukkan Oleh Reuters

Menurut eksekutif industri dan analis, seperlima dari impor minyak mentah Sinopec melewati terminal Rizhao ini.

(Pelaporan oleh Florence Tan dan Trixie Yap; Tambahan pelaporan oleh Chen Aizhu; Penyuntingan oleh Christian Schmollinger dan Jan Harvey)